Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado, dr. Steaven Dandel, mengatakan, cakupan imunisasi MR pada BIAN 2022 untuk anak 9 bulan sampai 12 tahun mencapai 23,39 persen.
"Itu adalah jumlah cakupan imunisasi MR sampai posisi Rabu (8/6), dari target 78.092 anak di seluruh Kota Manado," kata Dandel, di Manado.
Dia mengatakan, memang cakupan masih cukup rendah untuk imunisasi MR, karena memang masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain karena faktor ketidakpercayaan yang mengakibatkan terjadinya penolakan orang tua, karena kekuatiran dan meragukan vaksinasi, akibat pandemi COVID-19.
Padahal Dinkes, menurut jebolan Royal Tropical Institute, Amsterdam itu sudah membentuk tim bersama Diknas untuk memberikan imunisasi pada anak-anak yang sudah bersekolah, karena pelaksanaan imunisasi dilakukan di sekolah.
Di sisi lain, dia mengakui, yang paling diutamakan dan dikejar dengan target yang tinggi, adalah imunisasi MR untuk melindungi anak-anak dari ancaman campak dan rubella.
Dandel pun mengatakan, ada juga untuk imunisasi lainnya yang target berbeda, yakni DPT-HB-Hib hanya untuk 3.237 anak, kemudian untuk OPV menargetkan menjangkau 7.206 anak, dan IPV sebanyak 12.088 anak untuk yang usia 0-59 bulan.
Khusus untuk tiga jenis imunisasi ini, kata Dandel, Dinkes memang manargetkan imunisasi anak yang selama tiga tahun terakhir ini, tidak pernah divaksin sama sekali.
"Jadi tidak semua anak ya, Karena itu target untuk tiga jenis ini rendah, sebab yang dikejar adalah anak-anak yang drop out istilahnya, yang dalam tiga tahun terakhir ini tidak pernah dibawa orang tua untuk imunisasi," katanya.
Dia mengakui ini memang segmen yang sulit, sebab pada kesempatan pertama 0-9 bulan, tidak dibawa untuk imunisasi oleh orang tua, karena faktor trust dan juga kemungkinan kekuatiran karena pandemi COVID-19
BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia, dimana tahap pertama mulai mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Bulan Imunisasi Anak Nasional meliputi kegiatan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.
"Itu adalah jumlah cakupan imunisasi MR sampai posisi Rabu (8/6), dari target 78.092 anak di seluruh Kota Manado," kata Dandel, di Manado.
Dia mengatakan, memang cakupan masih cukup rendah untuk imunisasi MR, karena memang masih dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain karena faktor ketidakpercayaan yang mengakibatkan terjadinya penolakan orang tua, karena kekuatiran dan meragukan vaksinasi, akibat pandemi COVID-19.
Padahal Dinkes, menurut jebolan Royal Tropical Institute, Amsterdam itu sudah membentuk tim bersama Diknas untuk memberikan imunisasi pada anak-anak yang sudah bersekolah, karena pelaksanaan imunisasi dilakukan di sekolah.
Di sisi lain, dia mengakui, yang paling diutamakan dan dikejar dengan target yang tinggi, adalah imunisasi MR untuk melindungi anak-anak dari ancaman campak dan rubella.
Dandel pun mengatakan, ada juga untuk imunisasi lainnya yang target berbeda, yakni DPT-HB-Hib hanya untuk 3.237 anak, kemudian untuk OPV menargetkan menjangkau 7.206 anak, dan IPV sebanyak 12.088 anak untuk yang usia 0-59 bulan.
Khusus untuk tiga jenis imunisasi ini, kata Dandel, Dinkes memang manargetkan imunisasi anak yang selama tiga tahun terakhir ini, tidak pernah divaksin sama sekali.
"Jadi tidak semua anak ya, Karena itu target untuk tiga jenis ini rendah, sebab yang dikejar adalah anak-anak yang drop out istilahnya, yang dalam tiga tahun terakhir ini tidak pernah dibawa orang tua untuk imunisasi," katanya.
Dia mengakui ini memang segmen yang sulit, sebab pada kesempatan pertama 0-9 bulan, tidak dibawa untuk imunisasi oleh orang tua, karena faktor trust dan juga kemungkinan kekuatiran karena pandemi COVID-19
BIAN dilaksanakan selama satu bulan, bertahap di seluruh provinsi Indonesia, dimana tahap pertama mulai mulai Mei 2022 di seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tahap kedua dilaksanakan mulai Agustus 2022 di seluruh provinsi di Jawa dan Bali.
Bulan Imunisasi Anak Nasional meliputi kegiatan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) dengan baik dan dapat mencapai target yang diharapkan.