Minahasa Utara (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap  organisasi kemasyarakatan Pemuda Katolik mampu berperan menghadapi bonus demografi.

"Saat ini kita sedang menghadapi bonus demografi, ini adalah anugerah yang harus disyukuri tetapi juga harus dikelola dengan baik agar menjadi manfaat bukan menjadi beban negara. Pemuda katolik juga bisa berperan disini," kata  Menpora Amali saat membuka secara daring  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Katolik 2022 berlangsung di Hotel Sutan Raja, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara(Sulut), Jumat . Foto seusai Misa ,oleh Uskup Manado, Mgr Rolly Untu, MSC(Foto: Ist) (1)
Menpora mengatakan, seperti bagaimana menghadapi stunting, pekerja migran dan sebagainya. Hal konkret seperti ini yang harus terus dikerjakan agar eksistensi organisasi bisa terasakan oleh masyarakat. 

Dia merasa sangat setuju dengan prinsip pengelolaan organisasi yang saat ini dikembangkan oleh Pemuda Katolik, yakni menuju sebuah organisasi modern dan tentu berpegang pada satu komitmen yang selalu disampaikan 'pro eklesia at patria'. Hal mana tergambar pada tema Rakernas "Akselerasi Organisasi Berbasis Potensi Sumber Daya Kader Menuju Komitmen Reborn and Grow Further".

"Saya sangat setuju pengelolaan organisasi harus terus beradaptasi. Dan terus berpegang pada komitmen dan menjadi prinsip dan dasar utama yang tidak boleh luntur dan dilupakan," tutur Menpora Amali.
  Foto Panitia bersama Uskup Manado(Foto: Ist) (1)

Dalam kesempatan itu, Menpora Amali kembali mengingatkan betapa tantangan ke depan semakin besar, semua harus berfikir besar agar cita-cita menjadi besar dan apa yang dituju juga menjadi hal yang besar.

"Saya sangat setuju dengan Uskup Keuskupan Manado Rolly Untu bahwa harus terus berfikir besar ke depan. Saya mencontohkan tentang kontingan Indonesia di SEAG Vietnam. Sebagai perbandingannya saat di SEAG Filipina kita kirim 841 atlet dengan raihan peringkat 4," urainya.

"Tetapi kita rubah dengan seleksi ketat dan mengurangi jumlahnya dengan hanya mengirimkan 499 atlet dan alhamdulillah kita menduduki peringkat ke-3," tambah Menpora Amali lagi.

Tetapi prestasi itu, lanjutnya, bukanlah  tujuan utama pembinaan prestasi olahraga nasional. "Kami merubah dengan DBON kita langsung menetapkan olimpiade sebagai target utama kita. SEAG dan Asian Games hanya sebagai sasaran antara saja. Sehingga ini memacu kita menuju apa yang kita pikirkan sehingga mimpi kita nanti saat 100 tahun Indonesia Merdeka atau kira-kira saat Olimpiade 2044 Indonesia bisa berada di peringkat 5 dunia," harap Menpora Amali.

Perubahan besar ini juga sudah dicontohkan Ketua Umum PP Pemuda Katolik dengan melaunching website sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan tekhnologi dan memperkokoh soliditas organisasi. 

"Ini contoh konkret yang bagus. Karena memang kita tidak bisa mengihindarkan diri dari transformasi digital. Siapa yang  tidak bisa menyesuaikan dengan kehidupan digital yang sedang terjadi maka akan tertinggal," lanjut Menpora Amali.

Diakhir sambitannya, Menpora Amali berharap Rakernas PP Pemuda Katolik mampu menghasilkan rumusan strategis dan pilihan berbagai rekomendasi yang membangun. 

"Saya yakin Rakernas PP Pemuda Katolik bisa merumuskan hal strategis untuk agenda aksi kedepan dan saya berharap ada yang bisa dikontribusikan kepada masyarakat luas dan sebagai rekomendasi pemerintah dan bagi kami bisa menjadi pilihan-pilihan dasar untuk pembuatan kebijakan-kebijakan," harapnya.

"Semoga dapat diwujudkan dengan bahasa tidak terlalu rumit, sederhana tetapi mudah dipahami seluruh kader dan juga yang paling penting bisa diimplementasikan. Kepada para peserta ikuti dengan baik dan nikmati keindahan Sulawesi Utara baik alamnya dan toleransi keberagamannya. Tetap semangat menjaga keutuhan NKRI. Selamat rakernas semoga hasilnya baik untuk gereja negara dan bangsa," pungkas Menpora Amali.

Sementara Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengingatkan tentang digitalisasi.  "Sekiranya juga pemuda katolik bisa cakap digitalisasi harus punya digital mind, kita tahu bersama bahwa dalam kemajuan bangsa ini peran pemuda katolik juga cukup besar maka dari itu harapan saya supaya pemuda katolik juga bisa mengutamakan hal-hal yang baru dan itu harus diutamakan," 
kata Steven.

Rakernas organisasi kemasyarakatan yang dibentuk 15 November 1945 diikuti 32 komisariat daerah(provinsi) dari seluruh Indonesia. 
 

Pewarta : Guido Merung
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024