Belitung (ANTARA) - Menteri Perindustrian RI dan kader Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Menteri Perindustrian Periode 2005-2009 dan Senior Partai Golkar Fahmi Idris yang tutup usia pada Minggu (22/5) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
"Saya mengenang beliau sebagai sosok paripurna penuh pengabdian yang konsisten dan tidak pernah terbatasi oleh usia," kata Menperin dalam keterangannya yang diterima di Belitung, Minggu.
Agus menyampaikan, Fahmi banyak membimbing dan memberi masukan terkait dengan pembangunan sektor industri nasional.
Menperin mengatakan, keluarga besar Kementerian Perindustrian benar-benar kehilangan sosok yang telah sempat menorehkan banyak legacy dan kebijakan di bidang pembangunan industri nasional serta secara konsisten terus memberikan saran-saran bagi kemajuan sektor industri di dalam negeri hingga beliau tutup usia.
"Di masa kepemimpinan beliau sebagai Menteri Perindustrian, Almarhum Fahmi Idris mengeluarkan berbagai kebijakan populer di sektor industri yang hingga saat ini masih dilaksanakan, yaitu antara lain membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri," ujar Menperin.
Kebijakan itu merupakan upaya untuk mendorong penggunaan produksi dalam negeri di kalangan Instansi/Lembaga Pemerintah, termasuk BUMN.
Kebijakan tersebut juga ditujukan untuk memperkenalkan produk dalam negeri kepada masyarakat luas agar bisa menggunakannya untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Almarhum juga menginisiasi program pengalihan minyak tanah menjadi LPG pada tahun 2007.
Selain mengalihkan penggunaan energi, kebijakan itu juga memacu perkembangan industri yang terkait, seperti tabung baja gas LPG, katup tabung baja, kompor gas, regulator kompor gas, dan selang karet kompor gas.
Kebijakan lain yang juga digulirkan oleh Almarhum adalah peningkatan teknologi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) melalui bantuan pembelian mesin/peralatan industri TPT pada tahun 2007.
Program tersebut mampu meningkatkan daya saing, efektivitas dan produktivitas industri TPT nasional, yang pada gilirannya mengamankan kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
"Konsistensi pengabdian Almarhum Fahmi Idris juga sangat saya rasakan di organisasi Partai Golkar. Almarhum adalah senior Partai Golkar yang memiliki prestasi lengkap, baik di organisasi Partai, pemerintahan, maupun dunia usaha," pungkas Agus.
Sederet prestasi lengkap tersebut tidak menyurutkan semangat dan tekad beliau untuk terus aktif memberikan sumbangsih gagasan dan pemikiran untuk bangsa melalui Partai Golkar.
Fahmi dibilai selalu rendah hati dan usia tidak mampu menghentikannya untuk mengabdi dan haus akan ilmu. Bahkan baru-baru ini Almarhum mendapatkan gelar Doktor Ilmu Filsafat dari Universitas Indonesia dan gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Andalas, Padang.
Pengabdian dan kepribadian Almarhum yang sangat baik selayaknya menjadi tauladan bagi para pejabat, politisi, pelaku usaha, dan khususnya generasi muda bangsa ini.
"Semoga Allah SWT menempatkan Almarhum pada tempat yang sebaik-baiknya. Selamat jalan dan beristirahat, Bang Fahmi. Semoga kita yang masih hidup dapat meneruskan semua legacy Almarhum," ucap Agus.