Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut ada 18,5 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang saat ini telah masuk ke dalam ekosistem digital (onboarding).

"Hingga saat ini tercatat 18,5 juta pelaku UMKM telah terhubung ke dalam ekosistem digital, tumbuh 131 persen saat sebelum pandemi," kata Teten Masduki dalam webinar "Green Economy Indonesia Summit 2022: The Future Economy of Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Kamis.

Melalui inisiasi Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk bisa terdigitalisasi seiring dengan perkembangan digital yang terjadi akibat pandemi COVID-19. Targetnya ada 30 juta UMKM atau artisan dapat onboarding di toko daring atau marketplace hingga tahun 2023 mendatang.

Teten Masduki mengungkapkan saat ini tercatat ada 65 juta UMKM yang setara dengan 99,9 persen populasi pelaku usaha di Tanah Air. Jumlah pelaku UMKM yang besar itu menyerap 97 persen tenaga kerja dan memberi kontribusi terhadap PDB sebesar 61,7 persen.



Menurut dia, tidak hanya soal digitalisasi, saat ini praktik usaha ramah lingkungan atau ekonomi hijau menjadi salah satu agenda pemulihan transformatif Kemenkop UKM.

Indonesia pun tidak ingin ketinggalan. Pasalnya, banyak negara lain kini dengan pesat bergerak menuju ekonomi hijau, menetapkan kebijakan pro lingkungan dengan target ambisius.

Kementerian Koperasi dan UKM pun berupaya membuat strategi pengembangan UMKM hijau, diantaranya melalui program kemitraan usaha green value chain, akses pasar melalui e-commerce green products, dan pameran skala internasional tematik ekonomi hijau, inkubasi wirausaha melalui pengembangan wirausaha sosial serta digitalisasi UMKM.

"Saya optimis Indonesia dapat beradaptasi dengan tren ekonomi hijau," kata Teten Masduki.
 

Pewarta : Ade irma Junida
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024