Sangihe, Sulut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara, meminta kepada masyarakat yang ada di daerah itu agar mewaspadai penyakit Hepatitis.
"Kami minta kepada semua masyarakat agar mewaspadai penyakit Hepatitis," kata Kadis Kesehatan Sangihe, Handry Pasandaran di Tahuna, Minggu.
Menurut dia, temuan kasus yang dirilis terjadi di Inggris Raya mengharuskan Badan Kesehatan Dunia WHO menetapkan Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa.
"Ini menjadi tanda awas, agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatan terutama untuk anak-anak Usia satu bulan hingga 5 tahun," kata dia.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah menerbitkan Surat kewaspadaan nomor: 440 per tanggal 4 Mei 2022 yang sudah diterima oleh Dinas Kesehatan Daerah Kepulauan Sangihe.
“Kami telah menerima tembusan Surat dari Pemerintah Propinsi dan telah di sebar ke semua Puskesmas dan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe," ungkap dia.
Jajaran dinas Kesehatan meminta kepada semua masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dengan cara rutin mencuci tangan, membersihkan seluruh tubuh seperti yang dilakukan saat ini dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah sakit perut, muntah-muntah dan diare, ada juga gejala kuning pada kulit dan mata kekuningan, buang air kecil berwarna teh tua atau buang air besar berwarna pucat, ada yang kejang, penurunan kesadaran dan juga ada peningkatan enzim hati.
"Temuan kasus hepatitis akut ini tentunya harus diwaspadai dan jika menemui gejala seperti itu diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan supaya mendapatkan penanganan," kata dia.
Temuan Kasus Hepatitis Akut pertama kali terjadi tanggal 5 April 2022 di Inggris Raya, yaitu 10 kasus pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun dari bulan Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara di Eropa, Amerika, dan Asia.
"Di Indonesia dalam rentang 2 minggu terakhir hingga 30 April 2022, dilaporkan ada tiga pasien anak yang dirawat di rawat di rumah sakit di Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya dan telah meninggal dunia," kata dia.
"Kami minta kepada semua masyarakat agar mewaspadai penyakit Hepatitis," kata Kadis Kesehatan Sangihe, Handry Pasandaran di Tahuna, Minggu.
Menurut dia, temuan kasus yang dirilis terjadi di Inggris Raya mengharuskan Badan Kesehatan Dunia WHO menetapkan Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa.
"Ini menjadi tanda awas, agar masyarakat lebih memperhatikan kesehatan terutama untuk anak-anak Usia satu bulan hingga 5 tahun," kata dia.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara telah menerbitkan Surat kewaspadaan nomor: 440 per tanggal 4 Mei 2022 yang sudah diterima oleh Dinas Kesehatan Daerah Kepulauan Sangihe.
“Kami telah menerima tembusan Surat dari Pemerintah Propinsi dan telah di sebar ke semua Puskesmas dan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe," ungkap dia.
Jajaran dinas Kesehatan meminta kepada semua masyarakat agar tetap menjaga kebersihan dengan cara rutin mencuci tangan, membersihkan seluruh tubuh seperti yang dilakukan saat ini dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah sakit perut, muntah-muntah dan diare, ada juga gejala kuning pada kulit dan mata kekuningan, buang air kecil berwarna teh tua atau buang air besar berwarna pucat, ada yang kejang, penurunan kesadaran dan juga ada peningkatan enzim hati.
"Temuan kasus hepatitis akut ini tentunya harus diwaspadai dan jika menemui gejala seperti itu diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan supaya mendapatkan penanganan," kata dia.
Temuan Kasus Hepatitis Akut pertama kali terjadi tanggal 5 April 2022 di Inggris Raya, yaitu 10 kasus pada anak-anak usia 11 bulan hingga 5 tahun dari bulan Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara di Eropa, Amerika, dan Asia.
"Di Indonesia dalam rentang 2 minggu terakhir hingga 30 April 2022, dilaporkan ada tiga pasien anak yang dirawat di rawat di rumah sakit di Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya dan telah meninggal dunia," kata dia.