Manado, (ANTARA Sulut) - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Freddy H Tulung menyatakan semangat "torang samua basudara" menyatukan Sulawesi Utara.

"Untuk bisa menerima perbedaan satu dengan yang lain, dibutuhkan saing interaksi, mengerti, menghormati dan membangun," kata Freddy di Manado, Minggu.

Freddy mengatakan keempat hal itu ada dalam semboyan torang samua basudara, sehingga daerah ini selalu aman dan nyaman dan bersatu serta bisa menghalau konflik yang akan terjadi.

Ia mengakui revolusi informasi yang terjadi, telah menyebabkan menguatnya sikap primordial, dan melemahkan semangat Bhineka Tunggal Ika, dimana dalam era informasi sosial, cenderung tidak dewasa secara sosial, padahal itulah yang diperlukan untuk menerima perbedaan agar bisa tetap ada kebersammaan.

Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan semangat dan semboyan torang samua basudara memang menjadi jiwa seluruh masyarakat dan Sulawesi termasuk Manado, sehingga menjadi pengikat yang mempersatukan.

"Pengakuan torang samua basudara, membuat masyarakat Manado mampu menerima perbedaan prinsip yang ada, sehingga tetap hidup bersatu dan saling menghormati," kata Harley.

Harley mengatakan perbedaan bagi warga Sulut dan Manado, adalah sebuah anugerah, bukan masalah, dan semua saling menerima perbedaan dengan hati lapang, sehingga keamanan dan kenyamanan tetap terpelihara di daerah ini.

Namun ia mengakui, kadang ada juga masalah yang timbul yang dikarenakan oleh pengaruh minuman keras yakni captikus, karena itu pemerintah menetapkan untuk menjadikannya sebagai souvenir khas daerah ini.
(guntur/@antarasulut.com)

Pewarta : Oleh Joyce Bukarakombang
Editor : Guntur Bilulu
Copyright © ANTARA 2024