Palangka Raya (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan keamanan pasokan untuk konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji untuk Provinsi Kalimantan Tengah jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar dihubungi dari Palangka Raya, Selasa, mengatakan, beberapa langkah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM periode kali ini.
"Di antaranya untuk Kalteng peningkatan stok gasoline berupa Pertalite dan Pertamax Turbo," jelasnya.
Untuk Pertalite sebesar 8,7 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 853 KL per hari menjadi 927 KL per hari, sedangkan peningkatan stok Pertamax Turbo 11,8 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 12,2 KL per hari menjadi 13,7 KL per hari.
Selanjutnya adalah peningkatan Gasoil, yang terdiri dari Solar, Dexlite serta Pertamina Dex. Untuk Solar peningkatan stok 3,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 251 KL per hari menjadi 260 KL per hari.
Kemudian Dexlite peningkatan stok 12,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 267,6 KL per hari menjadi 300,2 KL per hari. Sedangkan Pertamina Dex estimasi konsumsi cenderung mengalami peningkatan 9,7 persen dari konsumsi normal atau sekitar 10,1 KL per hari menjadi 11,1 KL per hari.
"Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata untuk wilayah Kalimantan. Adapun untuk Kalteng sebanyak 15 SPBU dan SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak tujuh hari sebelum Lebaran," terangnya.
Sementara itu untuk persiapan pemenuhan kebutuhan elpiji di Kalteng, dilakukan penambahan penyaluran elpiji 3 kilogram yang dilakukan sejak minggu ke-2 April, yaitu penambahan fakultatif sebanyak 266,8 metrik ton atau 88.925 tabung.
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan Agen dan Pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebanyak 343 Agen elpiji dan 1.122 pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan.
"Dukungan dari instansi terkait dan aparat pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM," jelasnya.
Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM, terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan, serta koordinasi bersama instansi terkait lainnya.
Baca juga: Pertamina: Masyarakat tak perlu panik membeli BBM karena stok aman
Baca juga: Pertamina mengapresiasi polisi tangkap penyalahgunaan solar di Manado
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar dihubungi dari Palangka Raya, Selasa, mengatakan, beberapa langkah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM periode kali ini.
"Di antaranya untuk Kalteng peningkatan stok gasoline berupa Pertalite dan Pertamax Turbo," jelasnya.
Untuk Pertalite sebesar 8,7 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 853 KL per hari menjadi 927 KL per hari, sedangkan peningkatan stok Pertamax Turbo 11,8 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 12,2 KL per hari menjadi 13,7 KL per hari.
Selanjutnya adalah peningkatan Gasoil, yang terdiri dari Solar, Dexlite serta Pertamina Dex. Untuk Solar peningkatan stok 3,3 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 251 KL per hari menjadi 260 KL per hari.
Kemudian Dexlite peningkatan stok 12,2 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 267,6 KL per hari menjadi 300,2 KL per hari. Sedangkan Pertamina Dex estimasi konsumsi cenderung mengalami peningkatan 9,7 persen dari konsumsi normal atau sekitar 10,1 KL per hari menjadi 11,1 KL per hari.
"Pertamina juga menyiagakan SPBU di jalur padat kendaraan dan wisata untuk wilayah Kalimantan. Adapun untuk Kalteng sebanyak 15 SPBU dan SPBU siaga ini akan beroperasi selama 24 jam dan telah dilakukan build up stok sejak tujuh hari sebelum Lebaran," terangnya.
Sementara itu untuk persiapan pemenuhan kebutuhan elpiji di Kalteng, dilakukan penambahan penyaluran elpiji 3 kilogram yang dilakukan sejak minggu ke-2 April, yaitu penambahan fakultatif sebanyak 266,8 metrik ton atau 88.925 tabung.
Selain penambahan penyaluran, Pertamina juga menyiapkan Agen dan Pangkalan siaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebanyak 343 Agen elpiji dan 1.122 pangkalan disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan.
"Dukungan dari instansi terkait dan aparat pemerintah diperlukan untuk memperlancar distribusi BBM," jelasnya.
Pertamina berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait langkah pengamanan terhadap pelaksanaan pendistribusian BBM, terutama pada titik yang dapat mengakibatkan kemacetan, serta koordinasi bersama instansi terkait lainnya.
Baca juga: Pertamina: Masyarakat tak perlu panik membeli BBM karena stok aman
Baca juga: Pertamina mengapresiasi polisi tangkap penyalahgunaan solar di Manado