Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR Andi Rio Idris Padjalangi mengapresiasi aparat Polri dan TNI yang bekerja secara profesional, persuasif, dan mengedepankan sisi humanis dalam mengamankan aksi demonstrasi 11 April di depan Gedung DPR Senayan dan sejumlah daerah.
"Terima kasih aparat kepolisian, TNI, dan pihak terkait lainnya, karena telah sigap dan bekerja keras mengamankan aksi demonstran. Semoga lelah aparat keamanan yang berjaga menjadi ladang pahala, terlebih di saat bulan Ramadhan," kata Andi Rio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan aksi demonstrasi merupakan upaya menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara RI 1945. Namun, menurut dia, demonstrasi harus berjalan sesuai koridor dengan tetap menjaga kedamaian dan menghindari adanya keributan.
Baca juga: Polisi amankan 10 mahasiswa-pelajar di Kantor DPRD Sultra
"Pelaksanaan demonstrasi harus memiliki koridor jelas, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Alhamdulillah aksi berjalan damai, meskipun terjadi aksi pemukulan di depan Gedung DPR saat aksi demonstrasi berjalan. Biarkan aparat penegak hukum yang bekerja untuk mengusut hal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta dan berbagai daerah melakukan aksi demonstrasi untuk menolak penundaan Pemilu Serentak 2024 dan tidak menyetujui perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Aksi unjuk rasa yang di depan Gedung DPR/MPR Senayan berjalan damai dan para pendemo ditemui para Wakil Ketua DPR, seperti Lodewijk Paulus, Sufmi Dasco Ahmad, dan Rachmat Gobel, dengan didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Polda Metro tangkap dua orang pembawa senjata tajam di depan gedung DPR
"Terima kasih aparat kepolisian, TNI, dan pihak terkait lainnya, karena telah sigap dan bekerja keras mengamankan aksi demonstran. Semoga lelah aparat keamanan yang berjaga menjadi ladang pahala, terlebih di saat bulan Ramadhan," kata Andi Rio dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan aksi demonstrasi merupakan upaya menyampaikan pendapat di muka umum yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar Negara RI 1945. Namun, menurut dia, demonstrasi harus berjalan sesuai koridor dengan tetap menjaga kedamaian dan menghindari adanya keributan.
Baca juga: Polisi amankan 10 mahasiswa-pelajar di Kantor DPRD Sultra
"Pelaksanaan demonstrasi harus memiliki koridor jelas, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Alhamdulillah aksi berjalan damai, meskipun terjadi aksi pemukulan di depan Gedung DPR saat aksi demonstrasi berjalan. Biarkan aparat penegak hukum yang bekerja untuk mengusut hal tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta dan berbagai daerah melakukan aksi demonstrasi untuk menolak penundaan Pemilu Serentak 2024 dan tidak menyetujui perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Aksi unjuk rasa yang di depan Gedung DPR/MPR Senayan berjalan damai dan para pendemo ditemui para Wakil Ketua DPR, seperti Lodewijk Paulus, Sufmi Dasco Ahmad, dan Rachmat Gobel, dengan didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Polda Metro tangkap dua orang pembawa senjata tajam di depan gedung DPR