Kendari (ANTARA) - Kepolisian mengamankan sebanyak 10 orang pengunjuk rasa yang melakukan demonstrasi di depan gedung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan, di Kendari, Senin, mengatakan 10 orang pengunjuk rasa yang diamankan merupakan mahasiswa dan pelajar yang ada di Kota Kendari.
"Delapan mahasiswa dan dua pelajar, tapi itu sudah mau dilepas, didata saja," katanya lagi.
Baca juga: UI prihatin atas tindak kekerasan yang dialami Ade Armando
Demonstrasi yang dilakukan secara serentak di Indonesia termasuk di Kota Kendari, dilakukan berbagai elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kantor DPRD Sultra.
Demonstrasi awalnya berlangsung aman dan kondusif, para demonstran menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Sultra.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh (kanan) dan Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto saat memantau situasi demonstrasi di Kendari, Senin (11/4/2022). ANTARA/Harianto
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh terlihat sempat menemui massa aksi sekitar pukul 13.20 WITA.
Namun, kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WITA, pengunjuk rasa melempar batu ke arah kepolisian yang berjaga, tak berselang lama pihak kepolisian mencoba memukul mundur pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata.
Massa aksi dipukul mundur hingga ratusan meter dengan tembakan gas air mata.
Pengunjuk rasa berangsur-angsur meninggalkan lokasi demonstrasi sekitar pukul 15.30 WITA, setelah dipukul mundur secara paksa oleh pihak kepolisian.
Baca juga: 583 personel aparat gabungan amankan unjuk rasa di Gorontalo
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan, di Kendari, Senin, mengatakan 10 orang pengunjuk rasa yang diamankan merupakan mahasiswa dan pelajar yang ada di Kota Kendari.
"Delapan mahasiswa dan dua pelajar, tapi itu sudah mau dilepas, didata saja," katanya lagi.
Baca juga: UI prihatin atas tindak kekerasan yang dialami Ade Armando
Demonstrasi yang dilakukan secara serentak di Indonesia termasuk di Kota Kendari, dilakukan berbagai elemen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kantor DPRD Sultra.
Demonstrasi awalnya berlangsung aman dan kondusif, para demonstran menyampaikan aspirasinya di depan Kantor DPRD Sultra.
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh terlihat sempat menemui massa aksi sekitar pukul 13.20 WITA.
Namun, kericuhan mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WITA, pengunjuk rasa melempar batu ke arah kepolisian yang berjaga, tak berselang lama pihak kepolisian mencoba memukul mundur pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata.
Massa aksi dipukul mundur hingga ratusan meter dengan tembakan gas air mata.
Pengunjuk rasa berangsur-angsur meninggalkan lokasi demonstrasi sekitar pukul 15.30 WITA, setelah dipukul mundur secara paksa oleh pihak kepolisian.
Baca juga: 583 personel aparat gabungan amankan unjuk rasa di Gorontalo