Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau kini bergiat mengoptimalkan 133 desa wisata untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah itu terkait sektor wisata berdampak ganda dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Sektor pariwisata memiliki dampak ganda mulai dari kuliner, UMKM cinderamata, pemandu wisata, usaha perjalanan, yang diyakini dapat menambah pendapatan masyarakat, " kata Gubernur Riau Syamsuar dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Gubri Syamsuar mengatakan dampak ganda lainnya dari usaha pariwisata adalah membuka kesempatan kerja, mendorong gerak pembangunan di daerah, dan merangsang pertumbuhan kebudayaan asli daerah.
Ia optimistis mengoptimalkan desa wisata yang kini mencapai 133 desa i Riau itu. Didukung oleh keunggulan desa masing-masing maka sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu harapan Pemda untuk pemulihan ekonomi masyarakat setelah terpuruk dilanda pandemi COVID-19.
"Dampak pandemi COVID-19 banyak usaha yang bangkrut, karenanya pemda perlu serius mengoptimalkan desa wisata, menggiatkan promosi destinasi wisata, dan pemberdayaan desa wisata. Perlu terus digali potensi daerah yang memungkinkan untuk terciptanya potensi pengembangan wisata baru," katanya.
Cara ini, katanya lagi, cukup efektif untuk mengangkat tingkat kunjungan wisatawan domestik di daerah masing-masing, sebab Riau tidak bisa berharap dengan kunjungan wisman sedangkan tingkat kunjungan wisatawan domestik berdasarkan data cukup tinggi.
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali potensi perekonomian di sektor pariwisata, yakni membuka kembali setiap agenda wisata budaya yang selama pandemi COVID-19 ditutup dengan alasan keamanan.
"Kegiatan wisata budaya selama ini terbukti cukup kuat memberi daya tarik terhadap kunjungan wisatawan domestik, bahkan mancanegara. Seperti agenda Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Pacu Jalur di Kuantan Singingi, hingga festival Pntai Rupat di Bengkalis," katanya.
Baca juga: Riau akan menjadi model pengelolaan hutan berbasis BUMD
Baca juga: RSUD AA Pekanbaru akan segera bangun bunker radioterapi
"Sektor pariwisata memiliki dampak ganda mulai dari kuliner, UMKM cinderamata, pemandu wisata, usaha perjalanan, yang diyakini dapat menambah pendapatan masyarakat, " kata Gubernur Riau Syamsuar dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.
Gubri Syamsuar mengatakan dampak ganda lainnya dari usaha pariwisata adalah membuka kesempatan kerja, mendorong gerak pembangunan di daerah, dan merangsang pertumbuhan kebudayaan asli daerah.
Ia optimistis mengoptimalkan desa wisata yang kini mencapai 133 desa i Riau itu. Didukung oleh keunggulan desa masing-masing maka sektor pariwisata saat ini menjadi salah satu harapan Pemda untuk pemulihan ekonomi masyarakat setelah terpuruk dilanda pandemi COVID-19.
"Dampak pandemi COVID-19 banyak usaha yang bangkrut, karenanya pemda perlu serius mengoptimalkan desa wisata, menggiatkan promosi destinasi wisata, dan pemberdayaan desa wisata. Perlu terus digali potensi daerah yang memungkinkan untuk terciptanya potensi pengembangan wisata baru," katanya.
Cara ini, katanya lagi, cukup efektif untuk mengangkat tingkat kunjungan wisatawan domestik di daerah masing-masing, sebab Riau tidak bisa berharap dengan kunjungan wisman sedangkan tingkat kunjungan wisatawan domestik berdasarkan data cukup tinggi.
Upaya lain yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali potensi perekonomian di sektor pariwisata, yakni membuka kembali setiap agenda wisata budaya yang selama pandemi COVID-19 ditutup dengan alasan keamanan.
"Kegiatan wisata budaya selama ini terbukti cukup kuat memberi daya tarik terhadap kunjungan wisatawan domestik, bahkan mancanegara. Seperti agenda Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Pacu Jalur di Kuantan Singingi, hingga festival Pntai Rupat di Bengkalis," katanya.
Baca juga: Riau akan menjadi model pengelolaan hutan berbasis BUMD
Baca juga: RSUD AA Pekanbaru akan segera bangun bunker radioterapi