Sangihe, Sulut (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Handry Pasandaran mengatakan, sejak Januari 2022 sampai dengan Maret, tercatat ada 98 orang warga masyarakat di daerah itu yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Sampai akhir Maret ini sudah orang 98 warga masyarakat Kabupaten Sangihe yang menderita sakit DBD," kata Handry Pasandaran di Tahuna, Kamis.
Menurut dia, dari 98 kasus tersebut, dua orang meninggal dunia pada Januari 2022 dan 92 orang sudah sembuh. Sedangkan empat orang pasien, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
98 kasus DPD tersebut, paling banyak terjadi di bulan Januari 2022 sejumlah 40 kasus, Februari (36) dan Maret 22 kasus.
Dinas Kesehatan, kata dia, telah melaksanakan pengasapan di beberapa kelurahan yang ada di Kecamatan Tahuna Timur dan Tahuna.
Dia meminta semua masyarakat agar membersihkan lingkungan masing-masing supaya tidak ada tempat bagi nyamuk untuk bertelur.
"Kalau semua warga melakukan program 3M yaitu menguras dan membuang serta menutup tempat air maka nyamuk penyebab demam berdarah tidak dapat berkembang," kata dia.
Dia juga mengimbau apabila ada anggota keluarga yang menderita demam agar segera berobat di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau ada anggota keluarga yang sakit demam agar segera berobat di fasilitas kesehatan terdekat. Jangan tahan di rumah," kata dia.
"Sampai akhir Maret ini sudah orang 98 warga masyarakat Kabupaten Sangihe yang menderita sakit DBD," kata Handry Pasandaran di Tahuna, Kamis.
Menurut dia, dari 98 kasus tersebut, dua orang meninggal dunia pada Januari 2022 dan 92 orang sudah sembuh. Sedangkan empat orang pasien, saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
98 kasus DPD tersebut, paling banyak terjadi di bulan Januari 2022 sejumlah 40 kasus, Februari (36) dan Maret 22 kasus.
Dinas Kesehatan, kata dia, telah melaksanakan pengasapan di beberapa kelurahan yang ada di Kecamatan Tahuna Timur dan Tahuna.
Dia meminta semua masyarakat agar membersihkan lingkungan masing-masing supaya tidak ada tempat bagi nyamuk untuk bertelur.
"Kalau semua warga melakukan program 3M yaitu menguras dan membuang serta menutup tempat air maka nyamuk penyebab demam berdarah tidak dapat berkembang," kata dia.
Dia juga mengimbau apabila ada anggota keluarga yang menderita demam agar segera berobat di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kalau ada anggota keluarga yang sakit demam agar segera berobat di fasilitas kesehatan terdekat. Jangan tahan di rumah," kata dia.