Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor bungkil kopra dan fuli atau bunga pala ke India di bulan Januari-Februari 2022 ini.
"Kami mengekspor bungkil kopra ke India sebanyak 6.300 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 951.300 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Disperindag Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Jumat.
Edwin mengatakan volume ekspor bunga pala sebanyak 14,4 ton dengan sumbangan devisa sebesar 201.600 dolar AS.
Dia mengatakan India sudah menjadi tujuan utama ekspor komoditi unggulan Sulut baik turunan kelapa maupun hasil perkebunan lainnya, sehingga pasar ini harus dijaga dengan baik.
"Saya harap petani dan pengekspor di Sulut memberikan pelayanan terbaik, kualitas produk dijaga serta kuantitas diperhatikan," kata Edwin.
Kabid Daglu Disperindag Sulut darwin Muksin mengatakan pihaknya siap memfasilitasi dalam pengurusan surat keterangan asal (SKA) dan sejenisnya untuk mempercepat proses ekspor barang dari Sulut.
"Kami siap setiap waktu, ada tim yang tetap sedia jika ada pengekspor yang akan mengurus berkas ekspor, walaupun hari libur," katanya.
Karena, katanya, pemerintah akan memprioritaskan kinerja ekspor Sulut dan berupaya menjaga kepercayaan pasar sehingga permintaan mereka akan semakin meningkat.
"Kami mengekspor bungkil kopra ke India sebanyak 6.300 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 951.300 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Disperindag Sulut Edwin Kindangen, di Manado, Jumat.
Edwin mengatakan volume ekspor bunga pala sebanyak 14,4 ton dengan sumbangan devisa sebesar 201.600 dolar AS.
Dia mengatakan India sudah menjadi tujuan utama ekspor komoditi unggulan Sulut baik turunan kelapa maupun hasil perkebunan lainnya, sehingga pasar ini harus dijaga dengan baik.
"Saya harap petani dan pengekspor di Sulut memberikan pelayanan terbaik, kualitas produk dijaga serta kuantitas diperhatikan," kata Edwin.
Kabid Daglu Disperindag Sulut darwin Muksin mengatakan pihaknya siap memfasilitasi dalam pengurusan surat keterangan asal (SKA) dan sejenisnya untuk mempercepat proses ekspor barang dari Sulut.
"Kami siap setiap waktu, ada tim yang tetap sedia jika ada pengekspor yang akan mengurus berkas ekspor, walaupun hari libur," katanya.
Karena, katanya, pemerintah akan memprioritaskan kinerja ekspor Sulut dan berupaya menjaga kepercayaan pasar sehingga permintaan mereka akan semakin meningkat.