Manado (ANTARA) - Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) mendukung penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) guna meningkatkan digitalisasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Ketua ASITA Sulut Moudy Paat, di Manado, Kamis, mengatakan pihaknya akan mendukung penggunaan QRIS dan mengajak semua travel agent untuk memanfaatkan peluang yang baik ini.

"Sebelum ada QRIS, kami juga telah memanfaatkan digitalisasi dengan menggunakan debit atau kartu kredit," kata Moudy.

Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan hingga awal Maret 2022 di Kota Manado sudah ada sebanyak 58.345 merchant ORIS atau sebesar 42 persen dari total merchant ORIS di Sulut yang berjumlah 138.683 merchant.

Arbonas mengatakan Kota Manado memiliki pengguna terbanyak dibandingkan kabupaten kota lainnya.

"Setelah Manado, disusul Kabupaten Minahasa 14.190 merchant, kemudian Minahasa Utara 10.967, sehingga potensi yang ada di Sulut masih cukup besar dan perbankan harus manfaatkan itu," katanya.

Berdasarkan data tersebut, katanya. potensi untuk pengembangan ORIS di Sulawesi Utara masih besar dan menjadi pasar yang menarik bagi PJP serta menjadi sumber potensi peningkatan transaksi digital di masyarakat. 

QRIS merupakan standar QR Code nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 agar proses transaksi pembayaran secara domestik menggunakan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024