Manado, (Antarasulut) - Ketua Fraksi Amanat Persatuan DPRD Manado, Fauzijah Stela Pakaja, secara resmi mengundurkan diri dari posisi tersebut.
"Surat pengunduran diri, sudah saya masukan secara resmi ke fraksi hari ini, dengan tembusan pimpinan dewan, saat ini masih menunggu kelanjutan dan keputusan dari mereka," kata Pakaja, di Manado, Kamis.
Ia mengatakan, pengunduran dirinya dari posisi tersebut, adalah bentuk pertanggungjawabannya, dan konsekwensi dari pilihan yang sudah dibuatnya, untuk keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) ke Partai Demokrat.
"Saya mundur, menyilahkan mereka memilih pemimpin fraksi yang baru, dan berterima kasih kepada seluruh anggota fraksi yang sudah mempercayakan posisi ini," kata Pakaja.
Pakaja mengatakan selain mengembalikan posisi ketua kepada fraksi, ia pun sekarang sedang menunggu keputusan partai terhadap sikapnya yang pindah ke demokrat awal pekan ini.
"Sejak awal memutuskan untuk pindah partai, saya sudah memikirkan semua konsekwensinya, dan itu pasti saya terima karena itulah risiko yang dihadapi," kata Pakaja.
Ia menyebutkan, sala satu risiko yang bisa saja ditanggungnya adalah Pergantian Antar Waktu (PAW), karena memang itu adalah konsekwensi dari kepindahan partai, itupun sudah masuk dalam perhitungannya selama ini.
Apalagi menurutnya, soal PAW itu sudah diatur oleh Undang-undang, jadi ia tak menyesali sikapnya dan siap melaksanakan semua keputusan tersebut, sebagai konksekwensi.
(guntur/@antarasulutcom)
"Surat pengunduran diri, sudah saya masukan secara resmi ke fraksi hari ini, dengan tembusan pimpinan dewan, saat ini masih menunggu kelanjutan dan keputusan dari mereka," kata Pakaja, di Manado, Kamis.
Ia mengatakan, pengunduran dirinya dari posisi tersebut, adalah bentuk pertanggungjawabannya, dan konsekwensi dari pilihan yang sudah dibuatnya, untuk keluar dari Partai Amanat Nasional (PAN) ke Partai Demokrat.
"Saya mundur, menyilahkan mereka memilih pemimpin fraksi yang baru, dan berterima kasih kepada seluruh anggota fraksi yang sudah mempercayakan posisi ini," kata Pakaja.
Pakaja mengatakan selain mengembalikan posisi ketua kepada fraksi, ia pun sekarang sedang menunggu keputusan partai terhadap sikapnya yang pindah ke demokrat awal pekan ini.
"Sejak awal memutuskan untuk pindah partai, saya sudah memikirkan semua konsekwensinya, dan itu pasti saya terima karena itulah risiko yang dihadapi," kata Pakaja.
Ia menyebutkan, sala satu risiko yang bisa saja ditanggungnya adalah Pergantian Antar Waktu (PAW), karena memang itu adalah konsekwensi dari kepindahan partai, itupun sudah masuk dalam perhitungannya selama ini.
Apalagi menurutnya, soal PAW itu sudah diatur oleh Undang-undang, jadi ia tak menyesali sikapnya dan siap melaksanakan semua keputusan tersebut, sebagai konksekwensi.
(guntur/@antarasulutcom)