Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mendorong media massa untuk menggaungkan Presidensi G20 Indonesia agar lebih dekat dan dikenal oleh masyarakat luas.
“Perlu peran teman media dalam mensosialisasikan G20. Bagaimana membangun rasa memiliki dan engagement masyarakat serta seluruh komponen bangsa dalam membangun kepercayaan kita memimpin Presidensi G20,” katanya dalam Media Synergy for International Event di Jakarta, Kamis.
Susiwijono menyatakan media massa memiliki peran yang sangat sentral dalam gelaran Presidensi G20 Indonesia mulai dari menyampaikan secara masif melalui semua kanal serta membumikan berbagai narasi untuk meningkatkan awareness acara ini.
Ia menjelaskan banyak terminologi dan kosa kata yang sangat eksklusif dan teknis sehingga tidak umum didengar selama Presidensi G20 sehingga media massa harus mampu menyampaikannya dengan bahasa lebih sederhana kepada publik.
“Menyampaikan narasi yang mudah dipahami publik sesuai topik utama dan prioritas agenda serta berbagai capaian konkrit yang bisa berdampak ke masyarakat dan meningkatkan exposure Indonesia ke tingkat dunia,” jelasnya.
Presidensi G20 Indonesia meliputi 438 events dan 184 main events yang terdiri atas satu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), 20 Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, 17 Pertemuan Tingkat Sherpa/Deputi, 56 Pertemuan Tingkat WG serta 90 Pertemuan Tingkat EG.
Khusus bidang Sherpa Track telah diatur melalui Keputusan Menteri Bidang Perekonomian Nomor 27 Tahun 2022 tentang Susunan Keanggotaan dan Matriks Agenda Kelompok Kerja Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Susi mengatakan terdapat tiga topik utama yang akan dibahas sepanjang seluruh rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi energi.
“Kita siapkan substansi materinya untuk bisa disampaikan teman media ke publik agar dipahami masyarakat dan membangun engagement masyarakat,” tegasnya.
“Perlu peran teman media dalam mensosialisasikan G20. Bagaimana membangun rasa memiliki dan engagement masyarakat serta seluruh komponen bangsa dalam membangun kepercayaan kita memimpin Presidensi G20,” katanya dalam Media Synergy for International Event di Jakarta, Kamis.
Susiwijono menyatakan media massa memiliki peran yang sangat sentral dalam gelaran Presidensi G20 Indonesia mulai dari menyampaikan secara masif melalui semua kanal serta membumikan berbagai narasi untuk meningkatkan awareness acara ini.
Ia menjelaskan banyak terminologi dan kosa kata yang sangat eksklusif dan teknis sehingga tidak umum didengar selama Presidensi G20 sehingga media massa harus mampu menyampaikannya dengan bahasa lebih sederhana kepada publik.
“Menyampaikan narasi yang mudah dipahami publik sesuai topik utama dan prioritas agenda serta berbagai capaian konkrit yang bisa berdampak ke masyarakat dan meningkatkan exposure Indonesia ke tingkat dunia,” jelasnya.
Presidensi G20 Indonesia meliputi 438 events dan 184 main events yang terdiri atas satu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), 20 Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral, 17 Pertemuan Tingkat Sherpa/Deputi, 56 Pertemuan Tingkat WG serta 90 Pertemuan Tingkat EG.
Khusus bidang Sherpa Track telah diatur melalui Keputusan Menteri Bidang Perekonomian Nomor 27 Tahun 2022 tentang Susunan Keanggotaan dan Matriks Agenda Kelompok Kerja Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Susi mengatakan terdapat tiga topik utama yang akan dibahas sepanjang seluruh rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital dan transisi energi.
“Kita siapkan substansi materinya untuk bisa disampaikan teman media ke publik agar dipahami masyarakat dan membangun engagement masyarakat,” tegasnya.