Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo optimistis pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dari negara-negara G20 akan bisa merumuskan langkah-langkah konkret terkait kebijakan fiskal dan moneter.
"Saya meyakini pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara negara G20 akan bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antarnegara untuk menyelesaikan permasalahan bersama," ujar Presiden dalam sambutannya secara virtual pada acara pembukaan 1st FMCBG Meeting, yang disaksikan, di Jakarta, Kamis.
Presiden menyampaikan semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global dengan capaian-capaian yang nyata dan terukur untuk mengatasi masalah dan mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Presiden, dengan semangat recover together, recover stronger, Indonesia mendorong pembahasan agenda-agenda prioritas dunia.
"Kita harus memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global. Kita harus memfasilitasi dan membiayai transisi menuju ekonomi hijau dan mempercepat transformasi ekonomi digital," ujarnya.
Presiden menyampaikan Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia, kata Presiden, akan mendorong sinergi dan kolaborasi, termasuk sinergi dan kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan dunia.
"Saya menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Saya berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah sinergis dan kolaboratif yang konkret, yang segera bisa dilaksanakan, dan segera tampak hasilnya. Recover together, recover stronger," tutur Presiden.
"Saya meyakini pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara negara G20 akan bisa merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antarnegara untuk menyelesaikan permasalahan bersama," ujar Presiden dalam sambutannya secara virtual pada acara pembukaan 1st FMCBG Meeting, yang disaksikan, di Jakarta, Kamis.
Presiden menyampaikan semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global dengan capaian-capaian yang nyata dan terukur untuk mengatasi masalah dan mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Presiden, dengan semangat recover together, recover stronger, Indonesia mendorong pembahasan agenda-agenda prioritas dunia.
"Kita harus memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global. Kita harus memfasilitasi dan membiayai transisi menuju ekonomi hijau dan mempercepat transformasi ekonomi digital," ujarnya.
Presiden menyampaikan Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia, kata Presiden, akan mendorong sinergi dan kolaborasi, termasuk sinergi dan kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan dunia.
"Saya menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20. Saya berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah-langkah sinergis dan kolaboratif yang konkret, yang segera bisa dilaksanakan, dan segera tampak hasilnya. Recover together, recover stronger," tutur Presiden.