Manado (ANTARA) -  Wakil Wali (Wawali) Kota Manado, dr. Richard H. Sualang, menginstruksikan seluruh jajaran dinas kesehatan sampai ke ketua lingkungan gerak cepat (gercep), lakukan pencegahan demam berdarah dengue (DBD), di awal 2022. 

"Semua  dinas, Puskesmas, kecamatan hingga ketua lingkungan harus mengajak masyarakat untuk memaksimalkan kegiatan membersihkan lingkungan, dengan melakukan gerakan 5M," tegas Wawali, Richard Sualang, saat memimpin rapat di ruang Tolu, kantor wali kota Manado, Selasa.  Rapat membahas DBD di Manado. (Mar/ANTARA) (1)
Wawali Sualang mengingatkan, agar dinas kesehatan sampai para ketua lingkungan juga memaksimalkan sosialisasi tentang pencegahan demam berdarah dengue (DBD).    

"Gencarkan juga sosialisasi dari Puskesmas terutama lokasi yang telah terdeteksi kasus demam berdarah, ini harus menjadi perhatian kita semua," tegasnya. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Manado, dr. Joy Zeekeon, mengatakan, pihaknya langsung menindakluti dengan mengintensifkan sosialisasi di kecamatan, serta melakukan koordinasi untuk kerja bakti bersih-bersih lingkungan tempat tinggal. 

Bahkan menurut dr. Joy, pihaknya sudah melakukan ada pengasapan di lokasi yang terjadi kasus, termasuk yang fatal meninggal karena DBD tersebut.  

"Kami menyosialisasikan agar melakukan pembersihan, untuk memberantas sarang nyamuk dalam bentuk apapun di rumah seperti kaleng-kaleng bekas, ban-ban, tempat penampungan air di vas bunga, tampungan air di belakang kulkas, ember atau loyang yang menampung bersih, harus ditutup supaya tidak menjadi tempat berkembangnya serangga tersebut," katanya.       

Bahkan nanti, dinas kesehatan bersama dengan keasistenan satu akan mengeluarkan edaran khusus untuk hal tersebut, supaya bisa mencegah terjadinya kasus DBD.  Wawali dr. Richard H Sualang, memimpin rapat pencegahan DBD di Manado. (Mar/ANTARA) (1)
"Kerja bakti bersihkan lingkungan, termasuk wilayah yang punya tempat pemakaman umum, harus bekerja bakti membersihkan, karena ada orang-orang yang suka bawa bunga dan meletakanya di kuburan jadi sarang nyamuk," katanya.

Di sisi lain, dia juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti prosedur, jika panas sudah lebih dari dua hari, harus segera ke layanan kesehatan, untuk memeriksakan darah supaya memastikan tidak terserang DBD. 

Data dari dinas kesehatan Manado sendiri, menyebutkan, pada Desember 2021 lalu, ada 47 kasus DBD terjadi di Manado, dan pada Januari sampai tanggal 11 ada 9 kasus dan satu meninggal dunia, di Sindulang Satu bocah berusia lima tahun.**       


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024