Manado (ANTARA) - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa kementeriannya berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaan program-program afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru dalam momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN).
"HGN selalu memberi pesan tentang besarnya jasa para guru. Untuk itu, tugas Kemenag adalah mengawal pelaksanaan program-program afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi mereka," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Yaqut mengatakan HGN merupakan bentuk pengakuan negara atas besarnya peran dan kiprah guru dalam mencerdaskan generasi bangsa dan mengisi kemerdekaan.
Maka dari itu, Kemenag akan terus meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap para guru. Salah satunya melalui program afirmasi bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia mencontohkan sejumlah program afirmasi yang dilakukan sepanjang 2021 seperti mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) baik bagi guru madrasah maupun guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah dengan anggaran mencapai Rp9,9 triliun untuk 307.380 guru (PNS dan non-PNS).
Kemenag juga telah memberikan bantuan insentif kepada 273 ribu guru dengan anggaran sebesar Rp647 M. Sekitar Rp1,7 triliun juga telah disalurkan untuk menyelesaikan pembayaran selisih tunjangan kinerja (Tukin) guru madrasah yang terhutang sejak 2015-2018.
Tercatat ada 85.820 guru madrasah yang menerima manfaat dari afirmasi ini. Demikian juga dengan pembayaran Tukin terhutang guru Pendidikan Agama Islam dengan anggaran mencapai Rp158 miliar.
"Kemenag juga memberikan bantuan tunjangan khusus untuk 4.700 guru di wilayah 3T, dengan anggaran sebesar Rp76,1 miliar rupiah," kata Menag.
Pada aspek peningkatan kompetensi, kata dia, Kementerian Agama telah dan tengah mengupayakan penguatan program sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan Profesi Guru (PPG), pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
Lalu, Asesmen Kompetensi Pengawas, Asesmen Kompetensi Kepala Madrasah, serta sejumlah kegiatan penyelenggaraan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan peringatan Hari Guru Nasional di lingkungan Kementerian Agama mengambil tema "Guru Peduli Cerdaskan Anak Negeri.
"Guru peduli memiliki empati dan simpati kepada siswanya, karena tugas guru adalah mentransformasikan ilmu pengetahuan dan sekaligus membentuk karakter baik siswanya," ujar Dhani.
Peringatan HGN 2021 di lingkungan Kementerian Agama akan disemarakkan dengan serangkaian kegiatan pendukung.
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah menyiapkan serangkaian kegiatan seperti Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi, Lomba Video Moderasi Beragama, Anugerah Konstitusi, International Symposium On Education (ISOE).
Lalu Upacara Bendera Hari Guru Nasional, GTK Madrasah Expo, Talkshow bersama Ketua Darma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI, dan Malam Puncak Peringatan HGN 2021 pada 30 November.
Puncak peringatan Hari Guru Nasional 2021 akan digelar secara luring dan daring, dilanjutkan dengan pengumuman dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.
"HGN selalu memberi pesan tentang besarnya jasa para guru. Untuk itu, tugas Kemenag adalah mengawal pelaksanaan program-program afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi mereka," ujar Menag Yaqut dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Yaqut mengatakan HGN merupakan bentuk pengakuan negara atas besarnya peran dan kiprah guru dalam mencerdaskan generasi bangsa dan mengisi kemerdekaan.
Maka dari itu, Kemenag akan terus meningkatkan kepedulian dan perhatian terhadap para guru. Salah satunya melalui program afirmasi bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia mencontohkan sejumlah program afirmasi yang dilakukan sepanjang 2021 seperti mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) baik bagi guru madrasah maupun guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah dengan anggaran mencapai Rp9,9 triliun untuk 307.380 guru (PNS dan non-PNS).
Kemenag juga telah memberikan bantuan insentif kepada 273 ribu guru dengan anggaran sebesar Rp647 M. Sekitar Rp1,7 triliun juga telah disalurkan untuk menyelesaikan pembayaran selisih tunjangan kinerja (Tukin) guru madrasah yang terhutang sejak 2015-2018.
Tercatat ada 85.820 guru madrasah yang menerima manfaat dari afirmasi ini. Demikian juga dengan pembayaran Tukin terhutang guru Pendidikan Agama Islam dengan anggaran mencapai Rp158 miliar.
"Kemenag juga memberikan bantuan tunjangan khusus untuk 4.700 guru di wilayah 3T, dengan anggaran sebesar Rp76,1 miliar rupiah," kata Menag.
Pada aspek peningkatan kompetensi, kata dia, Kementerian Agama telah dan tengah mengupayakan penguatan program sertifikasi guru melalui jalur Pendidikan Profesi Guru (PPG), pelaksanaan Asesmen Kompetensi Guru (AKG).
Lalu, Asesmen Kompetensi Pengawas, Asesmen Kompetensi Kepala Madrasah, serta sejumlah kegiatan penyelenggaraan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan peringatan Hari Guru Nasional di lingkungan Kementerian Agama mengambil tema "Guru Peduli Cerdaskan Anak Negeri.
"Guru peduli memiliki empati dan simpati kepada siswanya, karena tugas guru adalah mentransformasikan ilmu pengetahuan dan sekaligus membentuk karakter baik siswanya," ujar Dhani.
Peringatan HGN 2021 di lingkungan Kementerian Agama akan disemarakkan dengan serangkaian kegiatan pendukung.
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) telah menyiapkan serangkaian kegiatan seperti Anugerah Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi, Lomba Video Moderasi Beragama, Anugerah Konstitusi, International Symposium On Education (ISOE).
Lalu Upacara Bendera Hari Guru Nasional, GTK Madrasah Expo, Talkshow bersama Ketua Darma Wanita Persatuan Kementerian Agama RI, dan Malam Puncak Peringatan HGN 2021 pada 30 November.
Puncak peringatan Hari Guru Nasional 2021 akan digelar secara luring dan daring, dilanjutkan dengan pengumuman dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba.