Manado (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menjamin pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji untuk wilayah Sintang dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, dalam kondisi aman, meski banjir masih melanda Kabupaten Sintang.

"Masyarakat Sintang dan Kapuas Hulu jangan panik, pendistribusian BBM dan elpiji tetap dilakukan walau kondisi banjir," kata Sales Branch Manager Rayon III Kalbar PT Pertamina Patra Niaga Novan Reza Pahlevi saat dihubungi ANTARA di Putussibau, Kapuas Hulu, Jumat.

Disampaikan Novan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk membantu menyalurkan kebutuhan BBM dan elpiji masyarakat.

Menurut dia, khusus untuk Kapuas Hulu, rata-rata kebutuhan BBM per bulan yaitu gasoline 1.693 kiloliter dan gasoil sebanyak 1.752 kiloliter.

Kondisi banjir di Sintang sempat dimanfaatkan pihak tertentu dengan menyebarkan isu kelangkaan BBM di Putussibau wilayah Kapuas Hulu. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat panik dan harga BBM jenis Premium di pengecer melonjak berkisar Rp15 ribu hingga Rp20 ribu/liter sejak Rabu (10/11/2021).

Persoalan tersebut juga mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten Kapuas, yang dengan tegas menyatakan bahwa kelangkaan BBM itu tidak benar.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kapuas Hulu Serli, Kamis (11/11/2021) mengatakan stok BBM termasuk elpiji di Kapuas Hulu aman.

"Pertamina sudah berusaha keras meskipun melawati banjir di Sintang, tapi pasokan BBM dan elpiji masih normal sampai ke Putussibau, isu kelangkaan BBM dan gas elpiji itu hoaks," tegasnya.

Serli mengimbau pengecer kios BBM tidak memanfaatkan kondisi banjir Sintang dengan menaikkan harga BBM jenis Premium dengan harga yang sangat mahal.

"Kami akan surati para pengecer kios BBM, jangan sesuka hati menaikkan harga BBM, kasihan masyarakat, karena isu tidak benar itu, jadi panik dan terpaksa membeli Premium di kios dengan harga mahal, ada yang Rp15 ribu, bahkan ada masyarakat yang beli Rp25 ribu/liternya," katanya.

Pewarta : Teofilusianto Timotius
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024