Manado, (Antara Sulut) - Penetapan kawasan minapolitan Manado masih menunggu pengesahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sedang dibahas pemerintah dan DPRD yang akan menjadi peraturan daerah.
"Sejak awal kami sudah mengusulkan kawasan Kalimas menjadi lokasi minapolitan, tetapi penetapan tinggal menunggu Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) RTRW menjadi perda," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Manado Spener Tahulending di Manado, Senin.
Tahulending mengatakan, dalam usulan sejak dua tahun lalu sampai pembahasan kawasan Kalimas menjadi target lokasi, sebab selama ini di situlah lokasi transaksi perikanan dilakukan dan sudah didukung oleh sejumlah fasilitas.
Namun ia mengatakan, jika memang dalam pembahasan RTRW tidak mendapat persetujuan dengan berbagai alasan yang benar dan masuk akal, tentu saja Pemkot Manado akan mengganti dengan lokasi yang cocok.
"Tetapi kawasan Kalimas, sampai ke TPI Tumumpa sudah kami targetkan sebagai area minapolitan, karena memang sudah ada sarana pendukung yang dibuat," kata Tahulending.
Ia berharap setelah RTRW disahkan menjadi perda, kawasan minapolitan juga akan langsung ditetapkan sehingga berbagai bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia bisa segera mengalir ke sini.
Ia menuturkan di Sulawesi Utara, hanya tiga kawasan minapolitan yang ditetapkan oleh Kementerian KP RI, yakni Manado, Bitung dan Minahasa Selatan. Karena itu Pemerintah kota berusaha agar program ini bisa berjalan.
"Minapolitan merupakan sebuah konsep manajemen ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, dengan fokus untuk meningkatkan produksi dan pendapatan rakyat khususnya nelayan, tentu saja kami sangat berharap agar hal ini bisa terlaksana," katanya.
Kawasan Kalimas di Manado sudah menjadi dijadikan sebagai kawasan minapolitan meskipun belum resmi ditetapkan, sebab sudah dilengkapi dengan sarana pelelangan ikan, pabrik pembuatan es, satuan pengisian bahan bakar khusus nelayan hingga tempat bertransaksi ikan paling ramai di Manado.
(guntur/@antarasulutcomT.KR-JHB/B/S023/S023) 10-06-2012 14:42:16
"Sejak awal kami sudah mengusulkan kawasan Kalimas menjadi lokasi minapolitan, tetapi penetapan tinggal menunggu Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) RTRW menjadi perda," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Manado Spener Tahulending di Manado, Senin.
Tahulending mengatakan, dalam usulan sejak dua tahun lalu sampai pembahasan kawasan Kalimas menjadi target lokasi, sebab selama ini di situlah lokasi transaksi perikanan dilakukan dan sudah didukung oleh sejumlah fasilitas.
Namun ia mengatakan, jika memang dalam pembahasan RTRW tidak mendapat persetujuan dengan berbagai alasan yang benar dan masuk akal, tentu saja Pemkot Manado akan mengganti dengan lokasi yang cocok.
"Tetapi kawasan Kalimas, sampai ke TPI Tumumpa sudah kami targetkan sebagai area minapolitan, karena memang sudah ada sarana pendukung yang dibuat," kata Tahulending.
Ia berharap setelah RTRW disahkan menjadi perda, kawasan minapolitan juga akan langsung ditetapkan sehingga berbagai bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia bisa segera mengalir ke sini.
Ia menuturkan di Sulawesi Utara, hanya tiga kawasan minapolitan yang ditetapkan oleh Kementerian KP RI, yakni Manado, Bitung dan Minahasa Selatan. Karena itu Pemerintah kota berusaha agar program ini bisa berjalan.
"Minapolitan merupakan sebuah konsep manajemen ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, dengan fokus untuk meningkatkan produksi dan pendapatan rakyat khususnya nelayan, tentu saja kami sangat berharap agar hal ini bisa terlaksana," katanya.
Kawasan Kalimas di Manado sudah menjadi dijadikan sebagai kawasan minapolitan meskipun belum resmi ditetapkan, sebab sudah dilengkapi dengan sarana pelelangan ikan, pabrik pembuatan es, satuan pengisian bahan bakar khusus nelayan hingga tempat bertransaksi ikan paling ramai di Manado.
(guntur/@antarasulutcomT.KR-JHB/B/S023/S023) 10-06-2012 14:42:16