Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) menggunakan kendaraan listrik untuk bersama-sama melakukan transformasi gaya hidup elektrifikasi agar lebih ramah lingkungan.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman di Makassar, Rabu mengungkapkan bahwa Pemprov Sulsel tengah masuk pada sistem pengadaan kendaraan listrik, mulai dari kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kita tentu akan mendorong ASN menggunakan motor dan mobil listrik supaya ada semangat bersama. Terimakasih banyak kepada PLN yang mensupport kami dengan sistem pengisian stasiun tenaga listrik," ujarnya.
Menurut Andi Sudirman, semua sistem yang menggunakan bahan bakar akan dikonversi dengan sistem listrik guna lebih ramah lingkungan. Sekaligus mengoptimalkan surplus listrik yang berasal dari berbagai pembangkit listrik khususnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Andi Sudirman menyebut bahwa Pemprov Sulsel ingin memanfaatkan surplus energi yang mencapai 584 MW di Sulawesi Selatan sebagai penghasil EBT terbesar di Indonesia dan telah mencapai di atas 20 persen.
"Melalui sinergi PLN dan Pemprov Sulsel ini, kami berharap pula pertanian di Sulawesi Selatan juga dapat lebih produktif lagi dengan pemanfaatan energi listrik dari PLN," tambah Andi Sudirman Sulaiman.
Untuk mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), PLN telah menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terletak di Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan Mattoanging Kota Makassar dan akan membangun SPKLU kedua di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Sementara General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid mengungkapkan bahwa pembangunan SPKLU di area Kantor Gubernur Sulsel ditargetkan bisa selesai di tahun ini.
"Kita buatkan dua stan pengisian listrik dengan masing-masing daya 2 x 25 KW," ujarnya.
Kesiapan PLN juga telah didukung oleh sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu mencapai 2.019 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.435 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 584 MW.
Untuk mengoptimalkan cadangan yang ada, PLN mendorong program Electrifying Lifestyle agar surplus daya listrik yang ada dapat tersalurkan ke dalam pemakaian penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, sampai dengan sektor pertanian.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman di Makassar, Rabu mengungkapkan bahwa Pemprov Sulsel tengah masuk pada sistem pengadaan kendaraan listrik, mulai dari kendaraan roda dua dan roda empat.
"Kita tentu akan mendorong ASN menggunakan motor dan mobil listrik supaya ada semangat bersama. Terimakasih banyak kepada PLN yang mensupport kami dengan sistem pengisian stasiun tenaga listrik," ujarnya.
Menurut Andi Sudirman, semua sistem yang menggunakan bahan bakar akan dikonversi dengan sistem listrik guna lebih ramah lingkungan. Sekaligus mengoptimalkan surplus listrik yang berasal dari berbagai pembangkit listrik khususnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Andi Sudirman menyebut bahwa Pemprov Sulsel ingin memanfaatkan surplus energi yang mencapai 584 MW di Sulawesi Selatan sebagai penghasil EBT terbesar di Indonesia dan telah mencapai di atas 20 persen.
"Melalui sinergi PLN dan Pemprov Sulsel ini, kami berharap pula pertanian di Sulawesi Selatan juga dapat lebih produktif lagi dengan pemanfaatan energi listrik dari PLN," tambah Andi Sudirman Sulaiman.
Untuk mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), PLN telah menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terletak di Kantor PLN Unit Layanan Pelanggan Mattoanging Kota Makassar dan akan membangun SPKLU kedua di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Sementara General Manager PLN UIW Sulselrabar Awaluddin Hafid mengungkapkan bahwa pembangunan SPKLU di area Kantor Gubernur Sulsel ditargetkan bisa selesai di tahun ini.
"Kita buatkan dua stan pengisian listrik dengan masing-masing daya 2 x 25 KW," ujarnya.
Kesiapan PLN juga telah didukung oleh sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) dengan total daya mampu mencapai 2.019 MW, sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.435 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar 584 MW.
Untuk mengoptimalkan cadangan yang ada, PLN mendorong program Electrifying Lifestyle agar surplus daya listrik yang ada dapat tersalurkan ke dalam pemakaian penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, sampai dengan sektor pertanian.