Manado (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan dibutuhkan strategi yang cerdas dan tepat dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 sekaligus tetap mempertahankan kinerja ekonomi yang baik.

"Saya pikir suatu saat akan menjadi endemi. Ini berarti kita akan hidup dengan virus. Virus akan bersama kita, tidak akan hilang. Tapi, kita harus bisa menangani virus dengan cara yang cerdas," katanya dalam webinar di Jakarta, Kamis.

Suahasil menuturkan terdapat beberapa strategi yang telah diterapkan pemerintah dan akan tetap diteruskan untuk menghadapi endemi mendatang seperti disiplin protokol kesehatan dan program vaksinasi.

Protokol kesehatan sendiri meliputi 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas dalam rangka menekan penyebaran kasus positif COVID-19.

Kemudian, untuk program vaksinasi per 27 Oktober 2021 berdasarkan laman covid19.go.id telah mencapai 186,72 juta dosis terdiri atas 115,5 juta dosis pertama, 70,11 juta dosis kedua, dan 1,11 juta dosis ketiga dengan target sasaran mencapai 208,26 juta orang.

"Terapkan protokol kesehatan, hidup sangat sehat dan pada saat yang sama menjaga vaksinasi kita," ujarnya.

Suahasil mengapresiasi jerih payah pemerintah dan masyarakat yang berusaha menurunkan kasus COVID-19 varian Delta yang sempat melonjak.

Untuk kasus positif COVID-19 di Indonesia sampai 27 Oktober 2021 mencapai 4.241.809 kasus dengan pasien yang sembuh sebanyak 4.085.755 orang dan meninggal sebanyak 143.299 orang.

"Saya sangat senang melihat pandemi di Indonesia terutama, infeksinya menurun. Kami berharap kami dapat menjaga penurunan kasus,” tegasnya.

Meski demikian, ia tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga disiplin protokol kesehatan agar tidak terjadi gelombang ketiga.

Ia juga memastikan pemerintah akan terus gencar memperluas, mempercepat dan mengakselerasi program vaksinasi agar target herd immunity dapat tercapai sekaligus menyiapkan dan memperbaiki bidang kesehatan.

Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga optimisme pemulihan, melanjutkan kegiatan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah krisis kesehatan ini.

"Tentang pemulihan ekonomi, kita akan melihat 2021 tahun ini dan 2022 tahun depan dengan optimis," katanya.

Pewarta : Astrid Faidlatul Habibah
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024