Manado (ANTARA) - Para peraih medali emas selam kolam enggan larut dalam euforia kemenangan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, mereka langsung membidik target selanjutnya yakni masuk pelatnas SEA Games Hanoi, Vietnam.
Setidaknya, itu yang menjadi misi Margaretha Herawati, Bima Dea Sakti Antono, dan Andhini Murthia Maulida usai menjadi yang terbaik dalam pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Margaretha Herawati adalah atlet selam kolam yang sukses menyumbang dua medali untuk tuan rumah Papua, masing-masing pada nomor 50m apnea putri dan 50m bifin.
Meski sukses meraih medali emas, Margaretha mengaku masih banyak hal yang harus diperbaiki, termasuk soal teknis. Menurutnya, menjadi juara di PON bukan berarti penampilannya sudah sempurna.
"Untuk ke depan, perjalanan masih panjang. Tahun depan ada SEA Games. Setelah PON Papua bukan berarti saya berhenti dan beristirahat, tetapi harus kembali berlatih dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ajang-ajang lainnya," kata Margareta.
Hal senada juga diungkapkan dua atlet Jawa Timur Bima Dea Sakti Antono dan Andhini Muthia Maulida. Mereka juga menargetkan untuk bisa mewakili Indonesia pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara yang dijadwalkan bergulir di Hanoi, Vietnam, tahun depan.
Bima pada PON Papua sukses menyabet dua medali emas, masing-masing pada nomor 400m dan 800m surface putra. Sementara Andhini membawa pulang medali emas pada 800m surface putri.
"Tujuan saya selanjutnya masuk ke pelatnas SEA Games dan bisa memberikan yang terbaik di sana. Saya harus kembali berlatih keras dan meningkatkan catatan waktu," kata Bima.
"Tentu harus meningkatkan prestasi. Jangan berpuas diri dan semoga bisa masuk pelatnas," ujar Andhini menimpali.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI) Mirza Muttaqien mengatakan bahwa PON Papua adalah titik awal untuk mencari atlet yang bakal mentas di SEA Games Hanoi.
Setelah PON Papua berakhir, sambung Mirza, PB POSSI bakal menggelar seleksi nasional (seleknas) dan kejuaraan lainnya.
"Meski jadwal SEA Games Hanoi belum pasti, tetapi kami harus mempersiapkan diri," ujar Mirza.
Setidaknya, itu yang menjadi misi Margaretha Herawati, Bima Dea Sakti Antono, dan Andhini Murthia Maulida usai menjadi yang terbaik dalam pesta olahraga terbesar di Tanah Air tersebut.
Margaretha Herawati adalah atlet selam kolam yang sukses menyumbang dua medali untuk tuan rumah Papua, masing-masing pada nomor 50m apnea putri dan 50m bifin.
Meski sukses meraih medali emas, Margaretha mengaku masih banyak hal yang harus diperbaiki, termasuk soal teknis. Menurutnya, menjadi juara di PON bukan berarti penampilannya sudah sempurna.
"Untuk ke depan, perjalanan masih panjang. Tahun depan ada SEA Games. Setelah PON Papua bukan berarti saya berhenti dan beristirahat, tetapi harus kembali berlatih dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ajang-ajang lainnya," kata Margareta.
Hal senada juga diungkapkan dua atlet Jawa Timur Bima Dea Sakti Antono dan Andhini Muthia Maulida. Mereka juga menargetkan untuk bisa mewakili Indonesia pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara yang dijadwalkan bergulir di Hanoi, Vietnam, tahun depan.
Bima pada PON Papua sukses menyabet dua medali emas, masing-masing pada nomor 400m dan 800m surface putra. Sementara Andhini membawa pulang medali emas pada 800m surface putri.
"Tujuan saya selanjutnya masuk ke pelatnas SEA Games dan bisa memberikan yang terbaik di sana. Saya harus kembali berlatih keras dan meningkatkan catatan waktu," kata Bima.
"Tentu harus meningkatkan prestasi. Jangan berpuas diri dan semoga bisa masuk pelatnas," ujar Andhini menimpali.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI) Mirza Muttaqien mengatakan bahwa PON Papua adalah titik awal untuk mencari atlet yang bakal mentas di SEA Games Hanoi.
Setelah PON Papua berakhir, sambung Mirza, PB POSSI bakal menggelar seleksi nasional (seleknas) dan kejuaraan lainnya.
"Meski jadwal SEA Games Hanoi belum pasti, tetapi kami harus mempersiapkan diri," ujar Mirza.