Manado (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengingatkan masyarakat di Papua Barat untuk menjaga Base Transceiver Station (BTS) atau pemancar 4G demi mendukung percepatan transformasi digital nasional.
"Setelah infrastrukturnya tersedia, tentu pesan Bapak Presiden (Joko Widodo) ini dijaga dengan baik. Bukan hanya dijaga oleh Kominfo atau kontraktor, tapi dijaga bersama-sama dengan masyarakat, karena itu menggunakan APBN, uang rakyat. Jadi kita jaga bersama-sama," kata Johnny saat Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Akses Telekomunikasi dan Peresmian BTS 4G di Provinsi Papua Barat, di Manokwari, dikutip dari keterangan pers, Kamis.
Kementerian meresmikan BTS yang sudah menyala di Desa Isiren, Desa Siresi dan Desa Kasi Indah. Peresmian ini juga menandai layanan BTS 4G yang dibangun pemerintah.
Keberadaan layanan BTS 4G di Papua Barat, yang kini berjumlah 824, menjadi acuan pemerintah daerah dalam pengembangan ruang dan pembangunan daerah. Johnny meminta koordinasi dan penataan ruang pembangunan daerah memperhatikan ketersediaan jangkauan sinyal 4G.
"Jangan sampai lagi setelah ini dibangun anak sekolah nyari sinyal naik pohon, para ibu-ibu pengusaha, UMKM kita harus naik gunung untuk cari sinyal. Jangan sampai itu terjadi lagi," kata Johnny.
Peresmian di Papua Barat juga menandai dimulainya layanan BTS 4G di 4.200 lokasi di seluruh Indonesia yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo tahun ini. Seluruh BTS 4G akan "on air" secara bertahap.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menyatakan total pembangunan infrastruktur BTS 4G di Papua berjumlah 5.204 lokasi untuk 2021 dan 2022. Sementara untuk seluruh Indonesia, jumlahnya 7.904 lokasi.
"Itu berarti sekitar 65% dari total keseluruhan pembangunan BTS 4G nasional berada di Papua," kata Anang, dalam siaran pers yang sama.
Kominfo melalui BAKTI berkomitmen menyediakan menara BTS 4G untuk mendukung percepatan transformasi digital.
"Setelah infrastrukturnya tersedia, tentu pesan Bapak Presiden (Joko Widodo) ini dijaga dengan baik. Bukan hanya dijaga oleh Kominfo atau kontraktor, tapi dijaga bersama-sama dengan masyarakat, karena itu menggunakan APBN, uang rakyat. Jadi kita jaga bersama-sama," kata Johnny saat Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Akses Telekomunikasi dan Peresmian BTS 4G di Provinsi Papua Barat, di Manokwari, dikutip dari keterangan pers, Kamis.
Kementerian meresmikan BTS yang sudah menyala di Desa Isiren, Desa Siresi dan Desa Kasi Indah. Peresmian ini juga menandai layanan BTS 4G yang dibangun pemerintah.
Keberadaan layanan BTS 4G di Papua Barat, yang kini berjumlah 824, menjadi acuan pemerintah daerah dalam pengembangan ruang dan pembangunan daerah. Johnny meminta koordinasi dan penataan ruang pembangunan daerah memperhatikan ketersediaan jangkauan sinyal 4G.
"Jangan sampai lagi setelah ini dibangun anak sekolah nyari sinyal naik pohon, para ibu-ibu pengusaha, UMKM kita harus naik gunung untuk cari sinyal. Jangan sampai itu terjadi lagi," kata Johnny.
Peresmian di Papua Barat juga menandai dimulainya layanan BTS 4G di 4.200 lokasi di seluruh Indonesia yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo tahun ini. Seluruh BTS 4G akan "on air" secara bertahap.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menyatakan total pembangunan infrastruktur BTS 4G di Papua berjumlah 5.204 lokasi untuk 2021 dan 2022. Sementara untuk seluruh Indonesia, jumlahnya 7.904 lokasi.
"Itu berarti sekitar 65% dari total keseluruhan pembangunan BTS 4G nasional berada di Papua," kata Anang, dalam siaran pers yang sama.
Kominfo melalui BAKTI berkomitmen menyediakan menara BTS 4G untuk mendukung percepatan transformasi digital.