Manado, (Antara News) - Kebutuhan beras masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) menjelang Hari Raya Natal diperkirakan naik sebesar 25 persen dibandingkan kondisi normal.

"Peningkatan 25 persen kebutuhan beras masyarakat Sulut sebab perkiraan permintaan akan mencapai 27.500 ton, naik dibanding  rata-rata konsumsi bulanan yang hanya berkisar 22.000 ton," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Sabtu.

Kendati kebutuhan beras masyarakat Sulut diperkirakan meningkat cukup tajam, tetapi Sanny menjamin pasokan beras ke masyarakat daerah ini tetap terjaga.

"Masyarakat Sulut tidak perlu cemas, sebab stok beras dijamin tetap tersedia sesuai kebutuhan, dan ini sudah dipersiapkan sebelumnya," kata Sanny.

Sanny mengatakan, ada beberapa sumber yang memastikan ketahanan stok daerah ini terjamin, pertama, dari Perum Bulog di mana stok hingga akhir tahun tersedia, kedua, sumber dari produksi lokal yang diperkirakan mencapai 20 ribu hingga 30 ribu ton, serta pengadaan beras oleh pedagang antarpulau berkisar 4.000 ton.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulut, Noldy Tumigolung mengatakan, pihaknya sudah menjadwalkan pasokan beras untuk masyarakat daerah ini dalam jumlah cukup banyak.

"Stok yang ada digudang saat ini saja sudah mampu menjaga ketahanan beras hingga akhir tahun, ditambah dengan rencana impor sekitar 12.000 ton, maka ketahanan beras masyarakat Sulut terjamin aman," kata Noldy.

Pewarta : Guido Merung
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024