Manado (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan risiko inflasi yang harus diwaspadai terjadi pada Oktober 2021, di antaranya kenaikan harga sayuran.

"Beberapa risiko inflasi yang perlu diwaspadai antara lain potensi peningkatan curah hujan di wilayah Kepri yang dapat mengganggu produksi sayuran," kata Wakil Ketua TPID Kepri Musni Hardi K Atmaja, di Batam, Sabtu.

Selain itu, lanjut dia, risiko inflasi yang perlu diwaspadai adalah peningkatan mobilitas masyarakat seiring pelonggaran PPKM yang akan meningkatkan permintaan masyarakat, terutama jasa angkutan udara.

Pihaknya memperkirakan inflasi masih akan terjadi pada Oktober 2021, namun tetap terkendali pada rentang sasaran inflasi.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan pihaknya masih akan melakukan pengendalian inflasi dengan fokus pada menjaga kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan keterjangkauan harga.

"Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan terus memprioritaskan kegiatan bongkar muat bahan pokok di pelabuhan dan operasi pasar dalam hal diperlukan," kata dia.

Dalam jangka panjang, TPID memandang perlu upaya meningkatkan produktivitas petani dan nelayan serta UMKM agar dukungan terhadap pengendalian inflasi dapat semakin dioptimalkan.

Peningkatan produktivitas petani, nelayan serta UMKM dilakukan melalui penguatan kelembagaan, perluasan akses pemasaran, optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan pendampingan usaha.

"TPID juga terus mendorong penggunaan pemasaran bahan pangan secara online yang diintegrasikan dengan pembayaran secara digital (QRIS) untuk mengurangi risiko penularan COVID-19," kata dia.

Pihaknya juga memperkuat ekosistem digital di Kepri dengan mendorong dan memperluas penggunaan QRIS, termasuk pada sektor transportasi dan kesehatan, demi kelancaran transaksi pembayaran.

 

Pewarta : Yuniati Jannatun Naim
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024