Manado, (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara mengimbau nelayan mewaspadai cuaca buruk yang sering berubah-ubah sehingga membahayakan keselamatan jiwa.

"Kondisi cuaca perairan laut sering berubah menjadi memburuk, karena itu nelayan agar lebih hati-hati saat menangkap ikan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut Joy Korah di Manado, Rabu.

Joy mengatakan, menangkap ikan dalam kondisi seperti ini di perairan laut Sulut cukup membahayakan keselamatan nelayan, karena itu pemerintah daerah mengimbau agar berhati-hati.

"Yang sangat membahayakan adalah  kondisi perairan laut yang sering berubah, misalnya tiba-tiba muncul ombak dari sebelumnya relatif tenang," katanya.

Akibat cuaca yang tidak bersahabat dengan nelayan, kata Joy, berdampak pada harga ikan di pasaran yang dirasakan mahal oleh masyarakat.

"Harga ikan memang menjadi mahal, tetapi pemerintah daerah tidak boleh membiarkan nelayan mengalami musibah, karena itu diminta mereka lebih berhati-hati saat menangkap ikan," kata Joy.

Pichard, salah satu pedagang ikan di Kota Manado, mengatakan akibat penurunan produksi hasil tangkapan nelayan, harga ikan di pasaran Manado melambung tinggi.

"Harga ikan jenis malalugis di tempat pelelangan ikan (TPI) Manado saat ini  berkisar Rp1 juta untuk ukuran satu ember, naik dua hingga tiga kali lipat dibandingkan kondisi normal," katanya.

Produksi ikan berkurang, sehingga para pedagang harus berebutan mendapatkan stok untuk dijual kepada konsumen.

Akibat mahalnya ikan segar di Kota Manado dan daerah sekitarnya, warga mencari alternatif dengan membeli ikan air tawar seperti  nila, mas dan jenis ikan kering.

"Sedangkan ikan segar dari laut yang banyak dicari masyarakat Manado  di antaranya malalugis, tude, deho, cakalang dan madidihang sejenis tuna.

Pewarta : Guido Merung
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024