Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melakukan edukasi peran dan fungsi mata uang rupiah kepada ratusan guru di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) secara virtual.

"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman akan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah," kata Kepala BISulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Sabtu.

Arbonas menjelaskan tujuan sosialisasi inta, bangga dan paham Rupiah adalah memberikan awareness dan pemahaman kepada masyarakat mengenai peran Rupiah sebagai identitas dan simbol bangsa dan serta fungsi Rupiah secara luas dalam perekonomian.

"Oleh karenanya fokus utama edukasi Rupiah ini adalah mengajak masyarakat untuk Bangga dan Paham Rupiah," katanya.

Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI guna memastikan kedaulatan dan eksistensi serta persatuan bangsa di tengah Kebhinekaan bangsa.

Peranan serta fungsi Rupiah secara luas dalam perekonomian negara khususnya sebagai indikator stabilitas ekonomi melalui stabilitas nilai Rupiah.

Cinta Rupiah, katanya, merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga diri dari kejahatan uang palsu.

Masyarakat memiliki kencintaan untuk mengenali filosofi Rupiah, merawat Rupiah dan menjaga diri dengan pengetahuan penanggulangan uang palsu.

Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan Masyarakat memahami Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol Kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu Bangsa.

"Masyarakat bangga terhadap Rupiah dengan menjaga Kedaulatannya dengan simbol negara berdaulat, menggunakan dalam setiap transaksi, dan memaknai sebagai alat pemersatu Bangsa," jelasnya.

Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan Masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai.

 

"Kegiatan Sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah menjadi kegiatan yang sangat penting bagi kita semua. Saya berharap dapat memberikan edukasi kepada para siswa-siswa di tempa saudara pimpin," katanya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw/Yona Sohilait
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024