Manado, (Antara News) - Kepolisian Resor Kota Manado membina puluhan tukang ojek di daerah itu untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas pada saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah.

"Ada sekitar 50 tukang ojek yang tersebar pada sejumlah pangkalan yang telah diberi pembinaan," kata Kasubag Humas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Manado AKP Deisi Hamang di Manado Selasa.

Ia mengatakan pembinaan diberikan melalui Kasat Binmas Polresta Manado Kompol Slamat Simatupang dengan tujuan untuk mengantisipasi gangguan keamanan di kota itu.

Tukang ojek yang berbaur langsung dengan masyarakat itu diharapkan ikut membantu petugas kepolisian guna menjaga daerah itu tetap aman.

"Peran dari masyarakat sangat penting dalam mengantisipasi berbagai gangguan Kamtibmas yang meresahkan," katanya.

Ojek diharapkan dapat memberikan informasi ke kepolisian terdekat bila melihat adanya gangguan Kamtibmas.

Menurut Hamang, pembinaan tersebut juga untuk melakukan pendataan terhadap ojek yang beroperasi di kota itu sehingga dapat teridentifikasi.

"Puluhan pimpinan ojek pada setiap pangkalan itu diminta untuk mendata anggotanya," kata Hamang.

Pendataan ini, kata Hamang, penting untuk dapat mengetahui  ojek yang beroperasi di pangkalan serta mengantisipasi tindak kejahatan yang terjadi.

Seperti beberapa waktu lalu, seorang guru menjadi korban tindak kejahatan antara lain diduga dibawa lari oleh seorang ojek.

"Guru salah sebuah SMA Negeri di Manado itu diduga di bawa ke Desa Kamangta Kabupaten Minahasa, kemudian barang yang dimiliki diambil oleh pengendara kendaraan sepeda motor itu," kata Hamang.

Oleh karena itu, katanya, kepolisian menghadapi bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri dengan menggelar operasi cipta kondisi.

Operasi tersebut antara lain terkait dengan lalu lintas, minuman keras, senjata tajam, dan narkoba untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat di kota itu.

Sesudah operasi cipta kondisi itu, kepolisian juga akan menggelar operasi ketupat.


Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024