Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, segera membuka objek wisata secara bertahap setelah diverifikasi khususnya berkaitan dengan pemenuhan protokol kesehatan di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.

"Saat ini, sudah dimulai verifikasi. Kami berdiskusi dengan forkompimda (forum komunikasi pimpinan daerah), Pak Kapolresta (Kepala Kepolisian Resor Kota Banyumas Komisaris Besar M Firman L Hakim) minta objek wisata boleh dibuka asalkan sudah dicek oleh tim dan setelah dicek ternyata di tempat itu sudah prokes, ya boleh dibuka secara bertahap dengan tetap dilakukan pembatasan," kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Terkait dengan hal itu, dia yang bertindak sebagai Ketua Gugus Tugas Pemulihan Pariwisata Banyumas Pascapandemi segera membentuk tim verifikasi objek wisata.

Ia mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 50 objek wisata yang menjalani verifikasi sebelum dibuka secara bertahap dengan jumlah pengunjung dibatasi 20 persen dari kapasitas maksimal.

Selain itu, kata dia, Kapolresta Banyumas juga meminta pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan wisata Baturraden untuk segera divaksin guna mengantisipasi lonjakan pengunjung ketika seluruh objek wisata dibuka.

"PKL di seluruh objek wisata yang ada di Baturraden, bukan hanya di Lokawisata Baturraden yang milik pemerintah daerah, targetnya 1.000 orang yang divaksin, mungkin mulai minggu depan. Harapannya setelah divaksin, mereka lebih aman," katanya.

Wabup mengakui jika animo masyarakat untuk berwisata tergolong tinggi yang terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan pada masa uji coba pembukaan Lokawisata Baturraden.

"Kemarin hari Minggu (19/9/2021), saya kan ke sana (Lokawisata Baturraden) ternyata sampai siang, pengunjungnya sudah mencapai 500-an orang, tapi kan di sana kapasitasnya lebih dari 10.000 orang, 30 persen saja atau 3.000 orang juga enggak masalah," katanya menjelaskan.

Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi bagi PKL di kawasan wisata Baturraden, dia mengatakan pihaknya sudah meminta Pemerintah Kecamatan Baturraden untuk mendata jumlah PKL yang belum divaksin karena ada yang telah mendapatkan vaksin melalui puskesmas.

Jika ternyata jumlah PKL yang belum divaksin kurang dari 1.000 orang, kata dia, sisa vaksin yang disediakan akan digunakan untuk masyarakat sekitar objek wisata.

Sementara bagi pengelola objek wisata, lanjut dia, akan diminta untuk menyiapkan kode batang (barcode) aplikasi PeduliLindungi.

"Mau tidak mau, mereka harus siap menggunakan aplikasi PeduliLindungi," katanya menegaskan.

Lebih lanjut, Wabup mengakui sesuai dengan aturan, kabupaten/kota yang masih menerapkan PPKM level 3 belum boleh membuka objek wisata.

Kendati demikian, dia mengatakan ada 20 objek wisata di Banyumas yang boleh dibuka dengan protokol kesehatan secara ketat atas rekomendasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Ini sebetulnya diskresi kebijakan karena ya kita katanya gas dan rem berjalan. Banyumas memang level 3, tapi kalau melihat trennya itu kan jumlah yang kena dan meninggal (akibat COVID-19) sudah turun drastis," katanya.

Akan tetapi yang menyebabkan Banyumas susah turun ke level 2, kata dia, berdasarkan hasil diskusi dengan Dinas Kesehatan adalah salah satu kriterianya adalah jumlah warga yang telah divaksin, sedangkan jumlah warga Banyumas yang telah divaksin baru 34 persen dari target sekitar 1,3 juta jiwa.

Sesuai dengan ketentuan untuk bisa turun dari level 3 ke level 2, jumlah warga yang telah divaksin minimal 50 persen, sedangkan untuk turun dari level 2 ke level 1 minimal 70 persen.

"Untuk menggenjot itu, kita tidak bisa bergerak sendiri karena tergantung dari pusat dan provinsi. Makanya Pak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein) rajin banget ke Jakarta, ke Semarang, untuk meminta tambahan alokasi vaksin," kata Wabup.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Wakhyono Ghozali mengatakan secara resmi baru Lokawisata Baturraden yang menjalani uji coba pembukaan.

Sementara untuk objek wisata lainnya, kata dia, baru sebatas menjalani verifikasi khususnya yang berkaitan dengan pemenuhan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Hampir seluruhnya mengikuti verifikasi, ya sekitar 50 objek wisata," katanya.

Saat kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah warga di Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Senin (20/9/2021), Kapolresta Banyumas mengatakan dipilihnya Baturraden sebagai lokasi kegiatan tersebut karena wilayah itu merupakan daerah hotspot.

Dalam hal ini, kata dia, masyarakat setempat agak rentan mengingat Baturraden merupakan daerah wisata.

"Jadi bukan hanya Purwokerto kota saja, di sini juga harus disiapkan. Nanti kalau sudah menuju new normal, ini merupakan salah satu destinasi wisata yang mau enggak mau, suka enggak suka, masyarakat akan berkumpul," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024