Manado, (Antara News) - Gubernur Sulut SH Sarundajang mengaku prihatin dengan sejumlah pesan singkat telepon atau SMS gelap yang beredar di tengah masyarakat, bahwa akibat letusan Gunung Soputan menyebabkan puluhan warga meninggal dan lainnya terluka.

"Itu SMS meresahkan dan tidak perlu ditanggapi berlebihan. Karena nantinya membawa dampak buruk bagi kita semua," kata Gubernur melalui staf Ahli Bidang Komunikasi dan Informasi Michael Umbas, di Manado, Minggu.

Menurutnya, memang benar gunung api dengan ketinggian 1.784 meter (5.853 kaki) di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa Selatan itu, sempat mengalami erupsi pada Minggu sekitar pukul 06.00 wita, dengan beberapa kali dirasakan getaran oleh warga.

Bahkan Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status gunung itu naik menjadi level siaga.

"Tetapi tidak ada korban jiwa selama ini. Karena pemerintah daerah telah melakukan tanggap darurat dan mendata setiap warga di desa-desa kaki gunung, tidak ada laporan korban jiwa dan luka-luka," jelasnya.

Bahkan Gubernur bersama Kapolda Sulut Brigjen Pol Carlo Tewu dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah turun langsung ke lokasi-lokasi yang dianggap rawan terhadap letusan gunung Soputan.

Gubernur Sulut telah memerintahkan kepada jajaran instansi di Kabupaten Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan dan Minahasa, untuk mendata kerugian akibat bencana itu.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku telah menerima SMS dari nomor-nomor tidak dikenal, bahwa akibat letusan Gunung Soputan itu, beberapa warga tewas setelah tertimpa debu panas.

Seperti isi SMS bahwa letusan gunung itu telah memakan korban seperti 15 orang terkena lumpur vukanik, 20 orang luka-luka dan 17 orang tewas.

Warga juga diminta berhati-hati karena letusan gunung itu masih akan berlanjut, dengan meminta untuk berlindung di tempat aman.

"Kami terima SMS itu dari nomor tidak dikenal, apakah betul atau tidak perlu ada klarifikasi dari pemerintah daerah," kata Anto, warga Minsel.

Sebelumnya data diterima pemerintah daerah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), bahwa peningkatan aktivitas gunung Soputan telah terekam sejak tanggal 2 Juli 2011.

Sekitar pukul 18.00 Wita telah terjadi 276 kali gempa guguran dari pusat kawah utama Soputan kemudian disusul pukul 07.00 Wita terekam gempa tremor dengan amplitudo 0,5-30 mm. 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024