Manado, (Antara News) - Canadian International Development Agency (CIDA) akan mengucurkan anggaran sekitar Rp100 miliar atau 11 juta USD, sebagai upaya untuk membantu mencegah terjadinya korupsi di Sulawesi Utara (Sulut) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Anggaran yang dikucurkan CIDA itu melalui proyek "The Suport To Indonesia's Islands Of Integrity Program For Sulawesi (SIPS)" yang bermitra dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)," kata Indonesia Field Representatif CIDA Reynaldi Martin, di Manado, Jumat.

Pemerintah Kanada sengaja memilih Sulut dan Sulsel dengan beberapa kabupaten dan kota di dalamnya, karena berdasarkan survei integritas yang dilakukan KPK dan CIDA, daerah itu memiliki komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik.

Dihadapan Gubernur Sulut SH Sarundajang dan Wakil Ketua KPK M Yasin, Reynaldi mengatakan dampak jangka panjang diharapkan dari proyek SIPS ini adalah mengurangi peluang terjadinya korupsi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, melalui perbaikan praktek-praktek pencegahan  korupsi.

Mengidentifikasi dan mendorong serta menyebar luaskan tata kelolah pemerintahan yang transparan, di 10 kabupaten dan kota serta provinsi di dua daerah itu.

SIPS juga dimaksudkan untuk memperkuat tugas KPK dalam hal membantu pemerintah daerah dalam upaya-upaya pencegahan korupsi.

"Kalau proyek ini sukses, tidak menutup kemungkinan anggaran ini berlanjut atau ditambah sesuai dengan kajian pemerintah Kanada," jelasnya.

SIPS sendiri merupakan salah satu proyek bantuan CIDA, adalah bagian dari kerjasama bilateral antara pemerintah Kanada dan Indonesia, yang akan dilaksanakan selama lima tahun 2011-2015.

"Proyek ini juga selain bermitra dengan KPN, juga nantinya akan bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri, Bappenas, serta lembaga-lembaga swasdaya masyarakat di masing-masing provinsi," ujarnya.

Sebagai pelaksana SIPS sudah melalui proses pengadaan yang sangat kompetitif dengan menetapkan Cowater International, Inc. Cowater sendiri memiliki pengalaman selama 25 tahun dalam pembangunan internasional dan lebih dari 10 tahun bekerja di Indonesia.

SIPS sendiri telah merekrut stafstaf inti proyek ini, termasuk dua project officer yang akan ditempatkan di Sulut dan Sulsel. Kemudian membuka kantor proyek di Jakarta, Manado dan Makasar. 

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024