Manado (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, ada tiga kunci utama penanganan pandemi COVID-19.
"Ketiga kunci tersebut yaitu disiplin protokol kesehatan 5M, 3T dan akselerasi vaksinasi massal,"kata Kapolda saat meninjau Vaksinasi Serentak di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Jemaat Schwarz Sentrum Langowan, Kabupaten Minahasa, melalui keterangan tertulis, Rabu.
Ia mengatakan disiplin protokol kesehatan 5M itu adalah Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas sedangkan 3T yakni, Testing, Tracing, dan Treatment.
"Kemudian kunci yang ketiga adalah percepatan vaksinasi massal seperti yang dilaksanakan saat ini demi mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok," kata Kapolda.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 harus ditangani bersama-sama secara serius dengan melibatkan TNI, Polri, Pemerintah Daerah, elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya.
"Kebersamaan, sinergitas, dan soliditas dalam penanganan pandemi ini harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan,"katanya.
Kapolda juga mengatakan, ada empat manfaat vaksinasi, pertama adalah mencegah kita terkena COVID-19, kedua mencegah orang lain terkena COVID-19 dari kita.
Kemudian ketiga, membantu menghentikan penyebaran COVID-19 di tempat lain, serta keempat turut menjaga generasi berikutnya.
"Kami juga mengajak masyarakat agar menggelorakan vaksinasi kepada keluarga, tetangga, teman maupun masyarakat lain. Kemudian yang sudah vaksinasi tahap pertama, wajib menjalani vaksinasi tahap kedua sesuai waktu yang sudah ditentukan," katanya.
Kegiatan vaksinasi tersebut juga ditinjau Gubernur Sullawesi Utara Olly Dondokambey, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti W.F. Mamahit, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong, para Pejabat TNI-Polri, dan Forkopimda Minahasa di antaranya Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Sinode GMIM, serta para Tokoh Agama.
"Ketiga kunci tersebut yaitu disiplin protokol kesehatan 5M, 3T dan akselerasi vaksinasi massal,"kata Kapolda saat meninjau Vaksinasi Serentak di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Jemaat Schwarz Sentrum Langowan, Kabupaten Minahasa, melalui keterangan tertulis, Rabu.
Ia mengatakan disiplin protokol kesehatan 5M itu adalah Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi mobilitas sedangkan 3T yakni, Testing, Tracing, dan Treatment.
"Kemudian kunci yang ketiga adalah percepatan vaksinasi massal seperti yang dilaksanakan saat ini demi mencapai terbangunnya herd immunity atau kekebalan kelompok," kata Kapolda.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 harus ditangani bersama-sama secara serius dengan melibatkan TNI, Polri, Pemerintah Daerah, elemen masyarakat dan pihak terkait lainnya.
"Kebersamaan, sinergitas, dan soliditas dalam penanganan pandemi ini harus kita pertahankan bahkan ditingkatkan,"katanya.
Kapolda juga mengatakan, ada empat manfaat vaksinasi, pertama adalah mencegah kita terkena COVID-19, kedua mencegah orang lain terkena COVID-19 dari kita.
Kemudian ketiga, membantu menghentikan penyebaran COVID-19 di tempat lain, serta keempat turut menjaga generasi berikutnya.
"Kami juga mengajak masyarakat agar menggelorakan vaksinasi kepada keluarga, tetangga, teman maupun masyarakat lain. Kemudian yang sudah vaksinasi tahap pertama, wajib menjalani vaksinasi tahap kedua sesuai waktu yang sudah ditentukan," katanya.
Kegiatan vaksinasi tersebut juga ditinjau Gubernur Sullawesi Utara Olly Dondokambey, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti W.F. Mamahit, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Prince Meyer Putong, para Pejabat TNI-Polri, dan Forkopimda Minahasa di antaranya Bupati, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Sinode GMIM, serta para Tokoh Agama.