Manado, (Antara News) - Sejumlah lokasi hiburan seperti pub, karaoke dan sebagainya yang beroperasi di Kota Manado-Bitung, sebaiknya mempersiapkan stok kondom selama kegiatan internasional Asean Regional Forum - Disaster Relief Exercise (ARF-Direx) 14-20 Maret 2011.

"Kami tahu kegiatan internasional seperti itu banyak tamu-tamu mancanegara dan dalam negeri, sehingga antisipasi penyebaran HIV/Aids harus dijaga," kata Pengelola Program Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Sulut, Jones Oroh, di Manado, Senin.

Sasaran utama harus diperhatikan bagi populasi beresiko tinggi penyakit HIV/Aids, seperti Pekerja Seks Komersial (PSK) dan lainnya yang rentan.

Para pemilik lokasi hiburan diharapkan memperhatikan seruan dari KPA itu, mengingat dampak dari penyebaran penyakit beresiko berat sangat membahayakan jiwa manusia.

"KPA sulit melarang dan mengawasi adanya kegiatan-kegiatan beresiko itu, tetapi paling utama adalah pencegahan dan antisipasi jangan sampai tersebar," ujarnya.

Apalagi data sementara penderita HIV/Aids di Sulut selang tahun 2010 sudah mencapai 718 orang, sebagian besar penderita tersebut tersebar di 13 kota dan kabupaten.

Penderita berdasarkan klasifikasi yakni, 549 kasus melalui hubungan heteroseksual, 14 kasus homoseksual dan sisanya adalah pengguna Napza suntik 88 kasus, Perinatal 37 kasus dan napza suntik bersama pasangannya 20 kasus.

Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan, tiga kelompok terbanyak adalah pekerja swasta sekitar 22 persen, Ibu Rumah Tangga (IRT) 17 persen dan Pekerja Seks Komersil (PSK) 10 persen.

"Yang penting komitmen bersama semua masyarakat untuk membantu menjaga dan mencegah penyebaran penyakit itu agar tidak meluas ke mana-mana, sekaligus memberikan dukungan penuh agar pelaksanaan kegiatan internasional itu berlangsung aman dan lancar," ujarnya.
 

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024