Bamako (ANTARA) - Sedikitnya 51 orang terbunuh ketika kelompok milisi menyerbu tiga desa di Mali tengah dekat perbatasan dengan Niger, kata pejabat setempat pada Senin.
Kota Ouatagouna, Karou dan Deouteguef secara bersamaan diserang sekitar pukul 18:00 waktu setempat Minggu, menurut dokumen milik pejabat setempat Asongo kepada gubernur Gao.
Dalam dokumen itu, yang dilihat oleh Reuters, disebutkan bahwa rumah-rumah warga digeledah dan dibakar sementara hewan ternak dibawa pergi oleh kelompok tersebut.
"Korban tewas sementara berjumlah 51, beberapa (orang) lainnya terluka," katanya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di daerah, tempat pasukan Mali, Prancis dan Eropa serta penjaga perdamaian PBB memerangi pemberontakan terkait ISIS dan al Qaeda.
Juru bicara militer Mali Kolonel Souleymane Dembele membenarkan serangan tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sumber lokal lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok milisi berkumpul di pintu masuk kota dan menembaki warga sipil secara membabi buta.
Pejabat setempat menyebutkan pasukan Mali sedang menyisir daerah tersebut. Ia juga meminta pengawalan militer untuk "membantu pemakaman, melindungi warga dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban," menurut dokumen itu.
Sumber: Reuters
Kota Ouatagouna, Karou dan Deouteguef secara bersamaan diserang sekitar pukul 18:00 waktu setempat Minggu, menurut dokumen milik pejabat setempat Asongo kepada gubernur Gao.
Dalam dokumen itu, yang dilihat oleh Reuters, disebutkan bahwa rumah-rumah warga digeledah dan dibakar sementara hewan ternak dibawa pergi oleh kelompok tersebut.
"Korban tewas sementara berjumlah 51, beberapa (orang) lainnya terluka," katanya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di daerah, tempat pasukan Mali, Prancis dan Eropa serta penjaga perdamaian PBB memerangi pemberontakan terkait ISIS dan al Qaeda.
Juru bicara militer Mali Kolonel Souleymane Dembele membenarkan serangan tersebut tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sumber lokal lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok milisi berkumpul di pintu masuk kota dan menembaki warga sipil secara membabi buta.
Pejabat setempat menyebutkan pasukan Mali sedang menyisir daerah tersebut. Ia juga meminta pengawalan militer untuk "membantu pemakaman, melindungi warga dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban," menurut dokumen itu.
Sumber: Reuters