Manado, (Antara News) - Banyak objek wisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah terbengkalai dan tidak ditangani lagi secara optimal, padahal kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik selalu mendatangi daerah itu.

"Jika pemerintah daerah tidak mampu lagi mengelolah sejumlah objek wisata di daerah, sebaiknya dialihkan pengelolaannya kepada pihak swasta atau lembaga khusus bidang pariwisata," kata anggota DPRD Sulut Teddy Kumaat, di Manado, Selasa.

Seperti dua objek wisata yang dikelola pemerintah daerah, seperti "Bukit Kasih" Kanonang dan Sumaru Endo di Kabupaten Minahasa, sudah dianggap mubasir karena minimnya kunjungan wisatawan.

Padahal dua objek wisata tersebut dibangun dengan anggaran besar melalui APBD dan sudah sempat dipromosikan hingga keluar negeri, namun nyatanya infrastruktur kurang memadai dan sosialisasi terhambat.

"Kalau dikelola swasta atau ada lembaga seperti "Tourism Board", dijamin pengelolaan objek wisata bagus serta promosi menjadi lebih optimal," tambah mantan Wakil Wali Kota Manado itu.

Pemerintah daerah sendiri sempat membentuk Tourism Board yang diduduki para pelaku bidang pariwisata, seperti pemilik hotel, objek wisata dan sebagainya, hanya saja tidak terdengar lagi program kerjanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulut, Harvey Sendoh mengatakan, objek wisata yang tersebar di daerah itu sebanyak 423 objek.

"Hanya saja ada beberapa objek wisata yang kurang optimal penanganan baik infrastruktur dan fasilitas lainnya, namun itu karena menyangkut kewenangan pengelolaan, yakni sebagian besar di tingkat kabupaten dan kota," ujarnya.

Menurutnya, karena Provinsi Sulut sudah ditetapkan salah satu destinasi pariwisata di Indonesia serta dipilihnya sebagai lokasi Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE), sehingga akan dipacu pembenahannya serta gencar berpromosi hingga keluar negeri.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024