Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Maret 2021 mengalami penurunan dibandingkan September 2020.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulut yang diukur dengan "Rasio Gini" pada Maret 2021 sebesar
0,365, turun 0,003 poin dibandingkan September 2020 sebesar 0,368," kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra, di Manado, Sabtu.
Asim mengatakan Rasio Gini di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 0,365, mengalami penurunan juga dibanding Maret 2020 yang besarnya 0,367.
Sementara Rasio Gini di daerah perdesaan pada Maret 2021 sebesar 0,352, naik 0,006 poin dibanding Maret 2020 yang besarnya 0,346.
Dia menjelaskan selama periode September 2020 hingga Maret 2021, distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen terbawah menunjukkan penurunan, yaitu dari 19,11 persen pada September 2020 menjadi 18,09 persen pada Maret 2021.
Di daerah perkotaan, katanya, distribusi pengeluaran kelompok 40 persen terbawah pada periode September 2020 hingga Maret 2021 menunjukkan penurunan yaitu dari 19,28 persen pada September 2020 menjadi 18,11 persen pada Maret 2021.
Samahalnya di daerah perdesaan, kata Asim, dimana kontribusi pengeluaran penduduk 40 persen terbawah turun dari 20,52 persen pada September 2020 menjadi 18,71 persen pada Maret 2021.
"Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulut yang diukur dengan "Rasio Gini" pada Maret 2021 sebesar
0,365, turun 0,003 poin dibandingkan September 2020 sebesar 0,368," kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra, di Manado, Sabtu.
Asim mengatakan Rasio Gini di daerah perkotaan pada Maret 2021 sebesar 0,365, mengalami penurunan juga dibanding Maret 2020 yang besarnya 0,367.
Sementara Rasio Gini di daerah perdesaan pada Maret 2021 sebesar 0,352, naik 0,006 poin dibanding Maret 2020 yang besarnya 0,346.
Dia menjelaskan selama periode September 2020 hingga Maret 2021, distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen terbawah menunjukkan penurunan, yaitu dari 19,11 persen pada September 2020 menjadi 18,09 persen pada Maret 2021.
Di daerah perkotaan, katanya, distribusi pengeluaran kelompok 40 persen terbawah pada periode September 2020 hingga Maret 2021 menunjukkan penurunan yaitu dari 19,28 persen pada September 2020 menjadi 18,11 persen pada Maret 2021.
Samahalnya di daerah perdesaan, kata Asim, dimana kontribusi pengeluaran penduduk 40 persen terbawah turun dari 20,52 persen pada September 2020 menjadi 18,71 persen pada Maret 2021.