Manado, (Antaranews) - Warga Jalan 17 Agustus, Manado dan sekitarnya mengeluhkan air dari PT Air Manado yang macet selama sepekan ini. 

"Sudah hampir satu minggu ini air tidak jalan, terpaksa kami menggunakan air sumur atau membeli air mineral isi ulang digunakan untuk mandi dan mencuci," kata warga 17 Agustus, Steven, Jumat, di Manado.

Steven mengatakan dalam bulan Desember 2010 ini sudah dua kali air di daerah ini macet yakni pada awal Desember hingga tanggal 14 Desember 2010, dan sudah dilaporkan ke PT Air Manado namun hingga kini belum jalan.

Dia mengatakan macetnya air di kawasan ini sudah menyebabkan warga merasa sangat kesulitan sebab Teling dan kawasan sekitarnya termasuk jalan 17 Agustus adalah dataran tinggi yang selalu kesulitan air, sehingga mereka sangat berharap ada penanganan cepat untuk hal ini.

"PT Air Manado harus memenuhi janji memberikan pelayanan maksimal, karena sebagai pelanggan kami sudah berusaha memenuhi kewajiban kami untuk membayar tepat waktu sehingga hak kami mendapatkan air harus diberikan," kata Steven. 

Direktur Umum PT Air Manado, Yan Wawo, yang dikonfirmasi mengakui adanya kerusakan di sekitar kawasan tersebut, sebab ada pipa besar yang bocor, dan diduga kerusakan itu terjadi karena pencurian air.

Karena itulah, maka air macet dan tak bisa mengalir sampai ke rumah pelanggan padahal pihaknya sudah berkomitmen memberikan pelayanan prima kepada seluruh pelanggan PT Air.

"Karena itu kami sedang mengupayakan perbaikan dan diharapkan bisa berjalan normal agar masyarakat yang berada di wilayah ini bisa menikmati air," kata Wawo.

Wawo mengatakan kemungkinan air di wilayah ini akan segera berjalan normal kembali, karena perbaikan dilakukan dengan semaksimal mungkin.

Ia mengatakan beberapa pelanggan di kawasan 17 Agustus seperti kantor Jamsostek dan Kantor BPKP itu sudah bagus, kalau ada yang belum jalan, kemungkinan tersumbat oleh lumpur yang disebabkan karena banjir beberapa waktu lalu.

Namun demikian penjaga di kantor Jamsostek dan kantor dinas BPKP ketika dikonfirmasi mengatakan air ditempatnya masih macet.

Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024