Manado (ANTARA) - Kesadaran masyarakat Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk menabung emas cukup tinggi kendati adanya pandemi COVID-19.

"Tahun ini, meskipun masih adanya pandemi COVID-19, namun masyarakat sudah semakin paham dan memahami protokol kesehatan, sehingga aktivitas ekonomi kembali membaik dan berdampak pada minat masyarakat menabung emas," kata Kepala Pegadaian Cabang Bitung Rusli Basri, di Bitung, Jumat.

Dia mengatakan dibandingkan dengan tahun sebelumnya peningkatan nasabah tabungan emas terus mengalami peningkatan setiap bulannya.

"Hal ini karena juga upaya kita melakukan jemput bola, mengedukasi maupun melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik secara virtual maupun ketemu langsung dengan prokes yang ketat," jelasnya.

Salah satu program PT Pegadaian Persero, katanya, Tabungan Emas menjadi salah satu program favorit masyarakat. 
Program tersebut mematahkan anggapan jika investasi harus dengan nomimal besar, hanya dengan uang Rp10.000, nasabah bisa menambah jumlah gram emas yang disimpan di Pegadaian.

Dia menjelaskan tabungan emas ini merupakan program pemerintah. Dalam hal ini Pegadaian melakukan edukasi ke masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas.

Program tabungan emas sejak diluncurkan, katanya, setiap tahun jumlah nasabahnya bertambah.

"Makin banyak nasabah Tabungan Emas, menunjukkan jika kesadaran masyarakat untuk berinvestasi emas makin tinggi," katanya. 

Ditegaskan, semakin banyak masyarakat yang memiliki emas semakin kuat pula negara Indonesia. Dalam tabungan emas nasabah tidak mengumpulkan rupiah seperti tabungan biasa. Namun uang yang disetor akan menambah jumlah gram yang disimpan di Pegadaian. 

Meski dalam Tabungan Emas tidak diberikan bunga namun keuntungan nasabah dari kenaikam harga emas yang sangat fluktuatif. 
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2025