Manado (ANTARA) - Harga cengkih di Kota Manado, Sulawesi Utara(Sulut) yang terus mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini, dinilai makin berpihak ke petani. 

"Hingga pekan ini, harga cengkih terus menguat  di angka Rp110 ribu per kilogram, naik cukup tinggi  dibanding awal tahun ini yang ketika itu hanya  di kisaran 60-70 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini semakin berpihak ke petani," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan( Disperindag) Sulut, Ronny Erungan, di Manado, Selasa.

Ronny mengatakan sesuai dengan pemantau tim di Disperindag Sulut,  diperkirakan masih akan terjadi kenaikan harga cengkih ke depan, menyusul stok cengkih di tangan petani tidak begitu banyak, sementara kebutuhan pabrik rokok tetap tinggi.

Kendati mengalami kenaikan sangat tajam, tetapi peningkatan harga tersebut belum memberi dampak besar kepada petani. Petani cengkih asal Minahasa Robert K (52) mengatakan stok yang ada di tangan petani sudah semakin menipis, karena itu  meskipun harga menguat, tidak banyak pengaruh pada kesejahteraan petani.

"Banyak petani telah menjual cengkihnya saat panen raya waktu lalu, karena harus menutupi pengeluaran yang cukup tinggi," katanya.

Jadi, katanya, harga saat ini, hanya akan dinikmati oleh sebagian kecil petani yang menyimpan stok, dan para pedagang pengumpul.

"Kami harap harga ini akan terus bertahan ke depannya," katanya.

Sebelumnya, saat panen raya cengkih tahun 2019 lalu, harga hanya dikisaran Rp50 ribu per kg, tapi saat ini naik hingga Rp110 ribu per kg.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024