Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara mencatat penduduk usia kerja di Sulut yang terdampak pandemi COVID-19 mencapai 144,21 ribu orang hingga Februari 2021.

"Terdapat 144,21 ribu orang atau sebesar 7,43 persen penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 9,82 ribu orang, Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 sebanyak 6,23 ribu orang," kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra di Manado, Jumat.

Dia mengatakan sementara tidak bekerja karena COVID-19 yakni 5,68 ribu orang dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 122,49 ribu orang.

Apabila dibandingkan dengan Februari 2020 yaitu kondisi di mana belum terjadi pandemi COVID-19 di Indonesia, terjadi penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 11,14 ribu orang.

Penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 34,34 ribu orang dan pengangguran meningkat sebanyak 23,19 ribu orang, sedangkan apabila dibandingkan dengan kondisi Agustus 2020 kondisi pandemi COVID-19 jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 3,99 ribu orang.

Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 dikelompokkan menjadi empat komponen, yaitu pengangguran karena COVID-19, BAK karena COVID-19, sedangkan tidak bekerja karena COVID-19, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19.

Kondisi ini merupakan dampak pandemi COVID-19 pada mereka yang berhenti bekerja, juga kondisi di mana bukan merupakan dampak pandemi COVID-19 yang dirasakan oleh mereka yang saat ini masih bekerja.

Penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 pada Februari 2021 sebanyak 144,21 ribu orang, mengalami penurunan sebanyak 143,43 ribu orang atau sebesar 50,14 persen dibandingkan dengan Agustus 2020.

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk usia kerja terdampak COVID-19 terdiri atas laki-laki sebanyak 171,48 ribu orang dan perempuan sebanyak 116,15 ribu orang. Kontribusi laki-laki terdampak COVID-19 lebih besar dibandingkan dengan perempuan pada hampir setiap komponen kecuali pada komponen BAK karena COVID-19.

Sebesar 50,61 persen dari seluruh BAK karena COVID-19 adalah perempuan pada Februari 2021. Namun kontribusi tersebut mengalami penurunan sebesar 7,61 persen poin jika dibandingkan dengan Agustus 2020.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024