Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, mengangkat kisah pedagang gula merah, untuk mengingatkan falsafah kejujuran bagi duo pemimpin Manado yang baru, wali kota dan wakil wali (Wawali) Andrei Angouw dan dr. Richard H Sualang bersama jajarannya di Manado. 

"Apa yang anda terima, itulah hasil dari kejujuran yang dilakukan, jadi lakukan saja tugas dan kerja dan tanamkan itu pada jajaran di Pemkot Manado, supaya pekerjaan bisa berhasil," kata Gubernur Olly di Manado. 

Dia mengangkat kisah kejujuran seorang pedagang gula merah, yang bertahun-tahun menjual produksinya kepada satu orang saja, di kota dan ternyata timbangannya kurang dari berat yang dikatakannya, sehingga mendapat teguran. 

Tetapi kemudian kata Olly, pedagang gula merah menjawab, bahwa sebagai orang kampung tak punya alat timbangan dan  teknologi canggih untuk menimbang, maka yang digunakan adalah ukuran gula pasir yang dibelinya dari pemilik toko kelontong tempatnya menjual. 

"Jadi takaran yang digunakan oleh pedagang gula merah adalah berat gula pasir dari pedagang kelontong, sehingga sama persis, jadi ternyata yang menipu adalah pedagang gula pasir," katanya. 

Jadi kata Olly, takaran yang dipakai adalah yang berasal dari pedagang kelontong, maka nilai kejujuran itu jelas darimana asalnya. 

"Maka wali kota dan wakil wali kota, apa yang kalian dapatkan dari seluruh jajaran di Manado itu yang sebenarnya berasal dari kalian berdua," katanya. 

Maka dia menegaskan, agar terus menanamkan kejujuran sehingga jalannya pemerintahan di Manado bisa sukses, untuk kesejahteraan masyarakat kota. *** 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B

Copyright © ANTARA 2024