Manado (ANTARA) - Indeks kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) atas layanan yang diberikan BPJS Kesehatan Sulutenggomalut tinggi sebesar 84,6 persen.
"IKP JKN-KIS Wilayah Sulutenggomalut tahun 2020 menjadi yang tertinggi di Indonesia atau di 13 wilayah yang ada," ucap Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulutenggomalut, Medianti Ellya Permatasari di Manado, Senin.
Ada beberapa indikator yang menjadi fokus penilauan atas indeks kepuasan peserta tersebut, beberapa di antaranya rasa empati yang ditunjukkan petugas 'frontliner' hingga petugas keamanan atau sekuriti.
Selain itu, kecepatan merespon layanan kesehatan yang ditunjukkan rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
"Di fasilitas kesehatan yang dinilai adalah bagaimana kesiapan sarana pelayanan, kecepatan merespon, kita dapat penilaian tertinggi," katanya.
Meski begitu kata Medianti, insan BPJS wilayah masih terus memacu diri meningkatkan pelayanan yang dapat menjawab harapan dan kebutuhan peserta JKN-KIS.
"Kita terus membenahi pelayanan yang ada di seluruh kantor cabang mulai dari pendataan, menyapa dan melayani peserta, baru kemudian beranjak ke rumah sakit," ujarnya.
Dia pun berharap, kehadiran 'Mobile JKN' dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta untuk kemudahan mendapatkan layanan kesehatan.
"Hanya dengan mengunduh aplikasi tersebut berbagai kemudahan dapat dinikmati peserta tanpa harus mendatangi petugas," katanya.
"IKP JKN-KIS Wilayah Sulutenggomalut tahun 2020 menjadi yang tertinggi di Indonesia atau di 13 wilayah yang ada," ucap Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulutenggomalut, Medianti Ellya Permatasari di Manado, Senin.
Ada beberapa indikator yang menjadi fokus penilauan atas indeks kepuasan peserta tersebut, beberapa di antaranya rasa empati yang ditunjukkan petugas 'frontliner' hingga petugas keamanan atau sekuriti.
Selain itu, kecepatan merespon layanan kesehatan yang ditunjukkan rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
"Di fasilitas kesehatan yang dinilai adalah bagaimana kesiapan sarana pelayanan, kecepatan merespon, kita dapat penilaian tertinggi," katanya.
Meski begitu kata Medianti, insan BPJS wilayah masih terus memacu diri meningkatkan pelayanan yang dapat menjawab harapan dan kebutuhan peserta JKN-KIS.
"Kita terus membenahi pelayanan yang ada di seluruh kantor cabang mulai dari pendataan, menyapa dan melayani peserta, baru kemudian beranjak ke rumah sakit," ujarnya.
Dia pun berharap, kehadiran 'Mobile JKN' dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta untuk kemudahan mendapatkan layanan kesehatan.
"Hanya dengan mengunduh aplikasi tersebut berbagai kemudahan dapat dinikmati peserta tanpa harus mendatangi petugas," katanya.