Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang saat melaut di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara pada Minggu (18/4).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Suhri Sinaga, di Manado, Senin, mengatakan pada hari ini, pihaknya menerima laporan adanya nelayan hilang.

"Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan langsung memerintahkan koordinator Pos SAR Kotamobagu untuk melaksanakan pencarian terhadap korban Yuni Laiya, 45 tahun warga Desa Telaga, Kecamatan Bintauna, Bolaang Mongondow Utara," katanya.

Ia mengatakan dari keterangan saksi Yudas Kawa, yang merupakan teman korban bersama-sama melaut, pada saat mau pulang melaut pada Minggu (18/4) sekitar pukul 16.00 WITA, ombak dan angin kencang datang secara tiba-tiba dari arah belakang.

Sebelum angin kencang datang korban memberitahukan untuk balik kanan. Setelah bercerita saksi tengok ke belakang korban sudah dihantam ombak dari belakang dan korban terjatuh dari perahu.

"Saksi balik untuk membantu korban ternyata korban sudah tidak muncul ke permukaan, kemudian saksi balik ke darat untuk meminta bantuan," katanya.

Ia mengatakan tim SAR gabungan terdiri antara lain Basarnas, TNI, Kepolisian, BPBD dan masyarakat setempat, melakukan pencarian ke lokasi yang diperkirakan korban jatuh.

Dalam pencarian tersebut, tim SAR gabungan dibagi-bagi, ada yang di darat menyusuri pinggiran pantai dan ada menggunakan perahu keret dan perahu katinting.
"Dengan memperlebar pencarian diharapkan bisa secepatnya korban ditemukan," katanya.

Dalam pencarian itu, lanjut Sinaga, pihaknya mengerahkan satu tim anggota Pos SAR Kotamobagu.

Tim SAR tersebut untuk berkoordinasi ke pemerintah setempat dalam melaksanakan pencarian korban serta menjaga kekompakan tim.

"Dengan kekompakan tim, diharapkan korban cepat ditemukan," katanya.

Sinaga berharap nelayan di daerah itu yang akan melaut agar mematuhi imbauan-imbauan pemerintah setempat dikarenakan saat ini telah terjadi badai Siklon Tropis Surigae yang melanda di wilayah Indonesia timur.

Dengan adanya badai ini, cuaca berubah secara tiba- tiba dengan signifikan.

"Diharapkan semua nelayan agar berhati-hati pada saat melaut," katanya.
















 

Pewarta : Jorie MR Darondo
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024