Sulut, Sangihe (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, Jopy Thungari, mengatakan daerah setempat saat ini sudah menjadi zona kuning penyebaran COVID-19.
"Kabupaten Sangihe saat ini sudah menjadi zona kuning atau risiko rendah penyebaran COVID-19," kata dia di Tahuna, Kamis.
Dia menjelaskan upaya pemerintah daerah setempat selama ini telah berhasil menekan penyebaran COVID-19.
"Keberhasilan pemerintah dan masyarakat menekan penyebaran COVID-19 terbukti dengan terus menurunnya jumlah kasus," kata dia.
Dia mengatakan sejak 2 April 2021 sudah tidak ada kasus namun hari ini kembali ada penambahan satu kasus, yaitu perempuan 48 tahun, berasal dari Kelurahan Santiago, Kecamatan Tahuna yang dicatat sebagai pasien ke-311.
"Dari 311 kasus positif COVID-19, 302 orang sudah dinyatakan sembuh atau 97,15 persen, sedangkan delapan orang meninggal dunia dan satu pasien yang sementara menjalani isolasi mandiri di rumah," kata dia.
Pemerintah kabupaten setempat melalui satuan tugas terus menghimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir.
"Kami tetap menghimbau semua warga agar terus mematuhi protokol kesehatan saat berada di luar rumah sebab saat ini masih ada penularan COVID-19," kata dia.
"Kabupaten Sangihe saat ini sudah menjadi zona kuning atau risiko rendah penyebaran COVID-19," kata dia di Tahuna, Kamis.
Dia menjelaskan upaya pemerintah daerah setempat selama ini telah berhasil menekan penyebaran COVID-19.
"Keberhasilan pemerintah dan masyarakat menekan penyebaran COVID-19 terbukti dengan terus menurunnya jumlah kasus," kata dia.
Dia mengatakan sejak 2 April 2021 sudah tidak ada kasus namun hari ini kembali ada penambahan satu kasus, yaitu perempuan 48 tahun, berasal dari Kelurahan Santiago, Kecamatan Tahuna yang dicatat sebagai pasien ke-311.
"Dari 311 kasus positif COVID-19, 302 orang sudah dinyatakan sembuh atau 97,15 persen, sedangkan delapan orang meninggal dunia dan satu pasien yang sementara menjalani isolasi mandiri di rumah," kata dia.
Pemerintah kabupaten setempat melalui satuan tugas terus menghimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir.
"Kami tetap menghimbau semua warga agar terus mematuhi protokol kesehatan saat berada di luar rumah sebab saat ini masih ada penularan COVID-19," kata dia.