Makassar (ANTARA Sulsel) - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) siap menjadi percontohan kantin kejujuran dengan melibatkan multipihak, khususnya pihak Kejasaan Tinggi Sulsel sebagai pengawas.
"Peresmian Sulsel sebagai percontohan kantin kejujuran itu sekaligus meresmikan kantin kejujuran yang ke-10.000 di Indonesia itu akan dipusatkan di Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (14/1)," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Patabai Pabokori di Makassar, Kamis.
Untuk peresmian kantin kejujuran tersebut, lanjutnya, akan dilakukan oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sementara keberadaan kantin kejujuran di tingkat sekolah itu dengan melibatkan pihak Kejati Sulsel sebagai pengawas, berperan mengawasi pelaksanaan program pendidikan gratis di 24 kabupaten/kota di daerah ini.
Menurut dia, kantin kejujuran sudah dicanangkan sejak 2009 dan hingga kini sudah terbentuk sebanyak 522 kantin kejujuran yang tersebar kabupaten/kota.
"Kajati Sulsel sendiri sudah melakukan kunjungan kerja ke 12 kabupaten/kota yang memiliki kantin kejujuran, dan hasilnya diakui berjalan dengan baik," katanya.
Dia mengakui, memang masih ada beberapa kekurangan di lapangan, namun hal itu dapat dibenahi dan diperbaiki. Pemerintah Sulsel mencanangkan program kantin kejujuran di sekolah menengah itu dengan tujuan untuk melatih siswa berbuat jujur.
Selain itu, juga menjadi mediator untuk memantau realisasi penggunaan dana pendidikan gratis yang merupakan dana bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk bantuan dana operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Patabai berharap agar pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung pelaksanaan kantin kejujuran itu dan program pendidikan gratis di wilayahnya masing-masing.
(T.S036/I006)
"Peresmian Sulsel sebagai percontohan kantin kejujuran itu sekaligus meresmikan kantin kejujuran yang ke-10.000 di Indonesia itu akan dipusatkan di Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (14/1)," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Patabai Pabokori di Makassar, Kamis.
Untuk peresmian kantin kejujuran tersebut, lanjutnya, akan dilakukan oleh Jaksa Agung Hendarman Supandji. Sementara keberadaan kantin kejujuran di tingkat sekolah itu dengan melibatkan pihak Kejati Sulsel sebagai pengawas, berperan mengawasi pelaksanaan program pendidikan gratis di 24 kabupaten/kota di daerah ini.
Menurut dia, kantin kejujuran sudah dicanangkan sejak 2009 dan hingga kini sudah terbentuk sebanyak 522 kantin kejujuran yang tersebar kabupaten/kota.
"Kajati Sulsel sendiri sudah melakukan kunjungan kerja ke 12 kabupaten/kota yang memiliki kantin kejujuran, dan hasilnya diakui berjalan dengan baik," katanya.
Dia mengakui, memang masih ada beberapa kekurangan di lapangan, namun hal itu dapat dibenahi dan diperbaiki. Pemerintah Sulsel mencanangkan program kantin kejujuran di sekolah menengah itu dengan tujuan untuk melatih siswa berbuat jujur.
Selain itu, juga menjadi mediator untuk memantau realisasi penggunaan dana pendidikan gratis yang merupakan dana bersama antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk bantuan dana operasional sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.
Berkaitan dengan hal tersebut, Patabai berharap agar pemerintah kabupaten/kota dapat mendukung pelaksanaan kantin kejujuran itu dan program pendidikan gratis di wilayahnya masing-masing.
(T.S036/I006)