Gorontalo (ANTARA Sulsel) - Minuman kemasan 'buavita' rasa jambu langka di pasaran Gorontalo dalam dua pekan terakhir, diduga terkait dengan serangan demam berdarah yang sedang marak di Gorontalo.

Masyarakat percaya bahwa buavita rasa jambu mampu menolong , menaikkan trombosit penderita demam berdarah sehingga banyak dicari warga.

Pantauan ANTARA Gorontalo, Sabtu, minuman buah kemasan rasa jambu itu tidak dijumpai lago di warung dan di toko yang ada di Kota Gorontalo.

"Saya sudah mencarinya ke seluruh toko bahkan supermarket, namun buavita rasa jambu sudah ludes," kata Tata, salah seorang warga yang mencari minuman kemasan itu untuk dikonsumsi kerabatnya yang sedang dirawat di rumah sakit karena mengidap DBD.

Hal serupa diungkapkan Renaldi, warga lainnya yang juga mengaku kelabakan mencari minuman buavita rasa jambu itu.

"Kalaupun ada, harganya juga sudah mahal, bisa sampai Rp5.000 tiap kemasan, padahal biasanya hanya Rp3.500," ujarnya.

Maraknya DBD di Gorontalo, dapat dilihat dengan banyaknya pasien yang mengidap penyakit tersebut di sejumlah rumah sakit.

Di Rumah sakit Islam Kota Gorontalo, pasien penyakit DBD mencapai sembilan orang dan diperkirakan jumlahnya bisa bertambah.

Sementara itu, Anshar, seorang dokter spesialis penyakit dalam membenarkan bahwa jambu biji memang terbukti secara medis dapat menaikkan trombosit pada penderita DBD.

"Jambu yang sudah dijus juga membantu pasien yang kehilangan banyak cairan plasma darah akibat kebocoran plasma, hanya saja banyak orang yang ingin praktis, hingga minuman kemasan yang memiliki rasa jambu pun akhirnya diburu," kata dia.

(T.PK-SHS/R007)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024