Manado (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut, Arbonas Hutabarat,  mengatakan daerah ini masih perlu meningkatkan kualitas ekspor komoditas pertanian agar semakin diterima di pasar internasional.

"Masih ada standar mutu dan kualitas produk pertanian yang ditetapkan pasar internasional, belum dapat dipenuhi, keadaan ini harus secepatnya diatasi, agar produk ekspor Sulut dapat menembus pasar internasiona," kata Arbonas di Manado, Jumat.

“Negara Jepang menyukai produk yang non pestisida. Kalau bisa organik, jadi jangan pakai pupuk kimiawi, karena kalau ditemukan produk kita akan di-reject,” ungkap Arbonas.

Sebagai pemangku kepentingan yang memiliki kepedulian dengan kelangsungan perekonomian di daerah, BI Sulut, kata Arbonas akan memberikan edukasi dan pelatihan khusus kepada petani untuk menggunakan cara-cara dengan standar internasional.

“Kami akan adakan pelatihan kepada petani, agar mereka bertani dengan cara-cara yang diinginkan dunia internasional. Sayang kalau ekspor yang sudah dilakukan dengan susah payah lantas di-reject,” kata Arbonas.

Arbonas berharap para pejuang ekpsor Sulut, lebih berkreasi lagi menjual produk terbaik daerah. Terutama produk para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat masuk pasar internasional.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024