Manado (ANTARA) - Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulawesi Utara Praseno Hadi mengatakan provinsi di ujung utara Sulawesi itu menjadi etalase bangsa dalam kebhinekaan, cerminan kesatuan dan salah satu daerah yang memamerkan kedinamisan budaya dengan berbagai kearifan lokalnya.

"Keindahan alam berpadu secara atraktif dengan kehidupan masyarakatnya yang sangat terbuka, demokratis dan egaliter," ujar Praseno dalam rakor kebudayaan di Manado, Selasa (9/3).

Kondisi ini, kata dia, merupakan citra positif yang memberikan peluang bagi Sulut mengemas berbagai keunggulannya, menjadi tumpuan kekuatan pembangunan di masa sekarang dan masa depan.

Menurut dia, dengan identitas natural, kultur dan historis yang menjanjikan itu, maka menjadi keniscayaan bagi segenap elemen bangsa di daerah tersebut untuk selalu bersyukur dan mampu memaknai nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalam budaya tradisional.

Bahkan, kondisi itu, katanya, menjadi kebajikan sosial yang menopang serta memberi jiwa dan warna pada kehidupan di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.

“Kita sebagai komponen pembangunan bidang kebudayaan di era sekarang dituntut mampu melestarikan budaya, tidak hanya terfokus pada bentuk benda, melainkan juga pada masyarakat," ujarnya.

Di samping itu, menurut dia, Sulut mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan strategis bahwa kebudayaan merupakan suatu investasi dalam membangun daerah, bangsa dan negara.

“Dalam kerangka demikian, maka kita semua diharapkan akan terus mampu berada dalam kesatuan visi, sikap, dan memperkuat komitmen untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Sulawesi Utara sebagai wujud nyata pemantapan eksistensi budaya nusantara Indonesia,” lanjutnya.

Praseno juga mengajak semua pihak tetap bersinergi mendukung program-program dan agenda kerja Pemprov Sulut menjadikan kebudayaan daerah sebagai kekuatan dalam pembangunan agar menjadi daerah yang berkepribadian dalam budaya, menjadi daerah yang semakin maju dan sejahtera.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024