Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Arbonas Hutabarat mengatakan perlunya sinergitas dalam menjaga pasokan komoditas strategis guna menekan angka inflasi di Kota Manado, Sulut.

"Untuk tetap mengendalikan tekanan inflasi pada sasaran targetnya, Bank Indonesia memandang perlunya sinergi seluruh Dinas dan Kementerian/Lembaga terkait untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas strategis," kata Arbonas, di Manado, Senin.

Dia mengatakan ketersediaan pasokan dan manajemen stok pangan akan lebih efektif dan efisien bila dilakukan melalui kerja sama dengan memanfaatkan sumber daya daerah yang berlebih.

Koordinasi lintas TPID kabupaten/kota terutama dengan TPID di wilayah produsen pangan termasuk implementasi kesepakatan Kerjasama Antar Daerah (KAD), penting untuk diperkuat dalam rangka mengantisipasi potensi permasalahan pasokan, distribusi maupun keterjangkauan harga secara dini.

Ke depan, katanya, pengendalian inflasi masih akan dipengaruhi oleh dinamika aktivitas ekonomi masyarakat.

Berbagai upaya untuk menurunkan kurva kasus aktif COVID-19 di Sulawesi Utara menjadi kondisi prasyarat untuk mendorong kembali kenaikan aktivitas ekonomi.

Meski berisiko memberikan tekanan inflasi, katanya, peningkatan aktivitas diperlukan untuk menjaga permintaan dan mendorong pemulihan ekonomi daerah.

Selain itu, katanya, sejalan dengan potensi berlanjutnya anomali cuaca pada bulan Maret 2021, antisipasi kenaikan harga komoditas yang relatif rentan seperti hortikultura dan perikanan perlu terus dioptimalkan antara lain melalui penguatan monitoring perubahan pasokan dan kelancaran distribusi sepanjang rantai pasok khususnya di Manado dan Kotamobagu.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024